Imbas Korona, Perusahaan Milik Sandiaga Uno Rugi Rp 6,01 Triliun

0
853
Pasar saham

PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) mencatatkan kerugian bersih Rp 6,01 triliun pada triwulan pertama tahun ini. Padahal, perusahaan milik Edwin Soeryadjaya dan Sandiaga Uno ini masih bisa mengantongi laba Rp 1,12 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Dalam laporan keuangan yang dirilis melalui keterbukaan informasi, perusahaan investasi tersebut merugi karena investasi pada saham dan efek ekuitas lainnya anjlok. Pada tiga bulan pertama tahun ini, kerugian atas investasi yang dilakukan Saratoga mencapai Rp 5,9 triliun, sementara tahun lalu untung Rp 1,38 triliun.

Investasi yang dilakukan oleh Saratoga dalam bentuk saham di sektor infrastruktur, Sumber Daya Alam (SDA), dan produk konsumen turun. Di sektor infrastruktur, perusahaan merugi Rp 2,51 triliun, sementara tahun lalu untung Rp 512,65 miliar.

Lalu, pada sektor SDA pun tercatat mengalami kerugian Rp 3,06 triliun pada triwulan pertama ini. Padahal, tahun lalu untung Rp 509,81 miliar. Sedangkan di produk konsumen, Saratoga merugi Rp 483,21 miliar atau turun dibanding tahun lalu yang untung Rp 366,81 miliar.

Di sektor infrastruktur, Saratoga salah satunya berinvestasi pada saham PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG). Kepemilikannya tidak langsung, namun melalui PT Wahana Anugerah Sejahtera.

Kepemilikannya mencapai 29,19% atau setara Rp 5,99 triliun per akhir Maret 2020. Nilainya naik tipis dibanding akhir 2019, Saratoga memiliki saham TBIG 29,11% atau setara Rp 8,12 triliun. Maka, nilai investasi Saratoga di TBIG turun 26,2% sepanjang triwulan pertama.

Anjloknya beberapa saham yang dimiliki oleh Saratoga, terutama pada perusahaan yang go public, sejalan dengan turunnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Sepanjang triwulan pertama 2020 ini, IHSG tercatat turun 28,29% ke level 4.538.

Selain itu, penghasilan Saratoga tertekan karena belum ada dividen yang dibagikan oleh perusahaan-perusahaan milik perusahaan. Padahal, pada tiga bulan awal tahun lalu, Saratoga sudah mengantongi dividen Rp 1,16 miliar.

Total aset Saratoga pada Maret 2020 pun turun dari Rp 26,65 triliun pada akhir tahun lalu menjadi Rp 20,93 triliun per Maret. Sedangkan jumlah liabilitas Rp 4,17 triliun per Maret 2020, naik dari Rp 3,88 triliun per akhir tahun lalu.

Mayoritas saham Saratoga per Maret 2020 dimiliki oleh PT Unitras Pertama dengan porsi 32,72%. Lalu, Edwin Soeryadjaya memiliki 31,84% saham dan Sandiaga Uno 21,51% saham Saratoga. Sisanya dipegang oleh publik.

(KTa)

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here