Kesejahteraan Guru Jadi Prioritas Kemdikbud

0
1514
Guru sedang mengajar.

Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan ke-74 Republik Indonesia, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menggelar malam penganugerahaan Guru dan Tenaga Kependidikan Berprestasi dan Berdedikasi Tingkat Nasional Tahun 2019, di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Jumat (16/8/2019) malam.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendi, mengatakan, Kemdikbud akan memperioritaskan para guru yang tersebar di seluruh Indonesia.

“Karena pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia, tidak mungkin berjalan dengan baik tanpa membenahi gurunya,” ujar Muhadjir Effendi, seperti dilansir Beritasatu.com.

Menurut Muhadjir, guru akan menjadi prioritas utama dalam program kerja Kemdikbud. “Terkait rencana program kabinet kerja jilid dua, sektor pendidikan khususnya untuk sekolah, kita akan memberikan perioritas kepada guru,” jelas Muhadjir.

Adapun prioritas yang dimaksud, lanjut Muhadjir, yaitu kemampun akademik, profesionalitas dan kemampuanya dalam mendidik.

“Tentunya, yang harus diprioritaskan ya kemampuan kapasitasnya, baik dari akademik, profesionalismenya dan juga kompetesinya,” tambah Muhadjir.

Muhadjir mengatakan, prioritas tersebut juga termasuk sebaran guru dan kesejahteraannya. “Sebaran agar merata kualitasnya di seluruh sekolah yang ada, dan tidak boleh tidak ada kesejahateraan,” tandas Muhadjir.

Sebelumnya, sebanyak 908 guru dari 34 provinsi di Indonesia mengikuti ajang pemilihan Guru dan Tenaga Kependidikan Berprestasi dan Berdedikasi Tingkat Nasional Tahun 2019.

Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikbud, Dr Supriano MEd, mengatakan, kegiatan ini merupakan bagian dari program untuk memberikan apresiasi kepada guru yang telah melakukan inovasi dan kreativitas khususnya.

“Dari 34 provinsi, mereka berkumpul. Kami akan melihat apa yang telah mereka lakukan di daerahnya masing-masing, dan khususnya tentu untuk peningkatan proses kegiatan mengajar. Apalagi, kedepan sumber daya manusia sangat dibutuhkan dan ini memang menjadi program pemerintah,” kata Supriana.

Menurut Supriana, peserta terdiri dari unsur guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, dan tenaga kependidikan yang merupakan hasil seleksi berjenjang dari tingkat kabupaten atau kota, provinsi, kemudian nasional.

“Kualitas sumber daya manusia dalam memberikan materi kepada anak-anak didik dinilai dan dijadikan acuan untuk pengajaran di daerah masing-masing. Sehingga, hasil dari mereka ini akan kami lihat mana yang bisa dimplementasikan di daerah-daerah,” ujar Supriana.

(BBS)