Jakarta, Barisanberita.com,- Penerima penghargaan dari World Bank atau Bank Dunia atas prestasi kerjanya, Drs. Sjarifuddin Chan, Ak, CA, CPA, mengatakan paska pandemik Covid-19, Indonesia pasti mengalami kemunduran atau degradasi ekonomi, dan hal serupa juga akan dirasakan banyak negara. “Indonesia dan negara lainnya bakal mengalami degradasi ekonomi akibat wabah Covid-19,” katanya, Kamis, (4/6/2020).
“Dan hal yang paling berisiko adalah makin besarnya loan atau pinjaman yang dibutuhkan Indonesia usai Covid-19 tersebut,” kata Sjariffudin Chan, yang juga pemilik Kantor Registered Public Accountan di Jakarta.
Untuk pulih, kata Sjarifuddin Chan, lulusan Universitas Sumatera Utara (USU) ini, dibutuhkan strategi yang mendasar dari kebijakan ekonomi Indonesia. “Kita harus mendasarkan ekonomi pada ekonomi rakyat, yaitu kegiatan ekonomi yang bermuara pada peran warga, sementara negara hanya sebatas regulator,” ujarnya.
“Dari awal strategi ekonomi Indonesia salah kaprah. Terlalu berlandaskan pada sistem kapitalis yang sangat bebas,” tutur Sjarifuddin Chan.
Pria yang juga pernah menduduki posisi penting di BUMN ini, mengkritisi praktik kapitalis di Indonesia, yang begitu bebas dari pada negara asal lahirnya kapitalis. “Indonesia menerapkan sistem ekonomi yang kelewat bebas, jika dibanding Inggris sebagai negara asal lahirnya kapitalis itu sendiri,”
“Saya menilai salah satu solusi atas kondisi ekonomi Indonesia yang bisa sangat parah akibat penerapan kapitalis bebas ini adalah menguatkan peran koperasi. Kita bisa mencontoh Jerman sebagai negara yang berhasil menerapkan ekonomi base on koperasi,” jelasnya.
Sjarifuddin Chan berharap, akan ada perubahan dari cara pandang para policy maker (pembuat kebijakan), untuk beralih dari praktek kapitalis yang kelewat bebas saat ini, ke arah ekonomi kerakyatan atau koperasi. “Pemikiran Bapak Koperasi Indonesia, Muhammad Hatta, sepertinya masih relevan sebagai solusi atas kondisi ekonomi Indonesia saat ini,” pungkasnya.
Untuk diketahui, Drs, Sjarifuddin Chan, menerima penghargaan dari World Bank atau Bank Dunia pada tahun 1991, atas prestasi kerjanya, yang dianggap setara dengan staf ahli di lembaga keuangan dunia tersebut.
(Wo/Ap)
