Bukan Risma, Tapi Gerindra Rival Anies?

0
900
Ilustrasi

Politics, it seems to me, for years, or all too long, has been concerned with right or left instead of right or wrong.  (Richard Armour)

Jakarta, BarisanBerita.com,- Setelah dikejutkan oleh blusukan Risma, posisi Anies kembali terancam oleh partai pendukungnnya, Gerindra.

“Testing the Water” coba dilempar sekondan Anies tersebut. Lewat cuitan Ketua DPC Gerindra Jakarta Timur, Ali Lubis, yang meminta DKI 1 itu mundur karena dianggap “nyerah” mengatasi covid-19.

Atas kejutan tersebut, para elit partai yang dipimpin Prabowo Subianto itu pun langsung membantah desakan mundur itu, dan menyebutnya sebagai bukan suara partai.

“Panas-dingin” elit Gerindra tak bisa dipungkiri lantaran sensitifitas suasana politik saat ini. Tahun 2022 masa dinas Anies sebagai Gubernur DKI bakal habis, nah kondisi ini dianggap sejumlah pihak rentan gesekan antar partai.

Melihat bola liar atas cuitan Ali Lubis itu, sejumlah pejabat Partai Gerindra segera pasang badan meredam isu panas tersebut.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, yang juga Ketua DPD Partai Gerindra Jakarta mengatakan Ali Lubis telah diberi teguran. Riza Patria mengatakan kritik terhadap gubernur yang diusung Gerindra dan PKS tersebut sebaiknya disampaikan secara internal.

“Kami tegur bahwa kritik boleh, tetapi disampaikan secara internal. Memberi masukan boleh, tidak perlu ke publik,” kata Riza di Balai Kota DKI Jakarta pada Selasa, 26 Januari 2021.

Wagub DKI tersebut mengatakan hingga saat ini sikap Partai Gerindra adalah mendukung kepemimpinan Anies dan dirinya hingga masa jabatan mereka habis. Menurut dia, seluruh kader partai harus memahami hal tersebut.

“Kami masih terus mendukung Anies-Sandi dan sekarang Anies-Ariza (Ahmad Riza Patria). Tugas kami sebagai partai mengawal, di DPRD, pemerintahan, dan masyarakat agar program Anies-Sandi, Anies-Ariza, dapat diselesaikan dengan baik,” ucap Riza Patria.

Tak ketinggalan Ketua Fraksi Partai Gerindra di DPRD DKI Jakarta Rani Mauliani mengatakan bahwa pernyataan Ali bersifat pribadi. “Pernyataan Pak Ali secara pribadi, bukan pandangan ataupun instruksi dari partai. Tanggung jawab statement yang diucapkan Pak Ali menjadi tanggung jawab dirinya sendiri. Tidak ada kaitan dengan Fraksi Partai Gerindra,” kata Rani.

Di tengah kisruh Gerindra, sepertinya PKS mencari panggung membela Anies.

Penasihat Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta Abdurahman Suhaimi menyebut Ketua DPC Gerindra Ali Lubis salah sasaran meminta Gubernur Anies Baswedan mundur. Suhaimi juga mempertanyakan alasan Ketua DPC Gerindra Jakarta Timur itu melontarkan cuitan soal Anies.

Menurut dia, Ketua DPC Gerindra itu semestinya banyak belajar memahami penanggulangan wabah ini. Pemerintah DKI, Suhaimi menegaskan, menjadi provinsi yang paling terbuka terhadap data dan paling banyak melakukan pelacakan dibandingkan provinsi lainnya.

“Silakan bandingkan juga persentase tingkat kematian di DKI dengan daerah lain. Itu juga hasil kinerja pemerintah DKI selama ini,” katanya.

Politikus PKS itu juga menyebut Anies Baswedan sebagai gubernur berprestasi. “Pak Anies menjadi gubernur yang banyak prestasi dari tingkat nasional dan internasional. Prestasi itu yang menilai bukan Pak Anies sendiri.”

Di balik kehebohan ini, ada sejumlah pihak menilai, posisi Anies Baswedan memang tak benar-benar aman, terlebih banyak pendukungnya yang “gugur” akibat dihadang pihak yang berkuasa, seperti FPI, ormas pendukung Anies baswedan paling strategis selama ini, yang dilarang beraktivitas selamanya.

Maka benarlah apa yang dikatakan Richard Armour, seorang penyair dan penulis Amerika: Politics, it seems to me, for years, or all too long, has been concerned with right or left instead of right or wrong.

(BBS, Bowo)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here