Mengapa Harus Rizieq

0
1437
Rizieq Shihab

According to sources and analysts the government grossly underestimated Rizieq’s continued appeal and quickly understood it needed to carefully calibrate its response to Rizieq.

BarisanBerita.com,- Diadang sejumlah masalah hukum, Rizieq Shihab Ketua FPI nampaknya harus kembali mengaji ulang langkah politiknya, abadi di posisi oposan atau mencoba lebih fleksibel asal sampai tujuan.

Satu berita diangkat Reuter, dengan judul Explainer: What hardline Islamic cleric Rizieq Shihab’s return means for Indonesian politics, mengulas posisi Ketua Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab, yang bisa menjadi penentu dalam politik Indonesia.

Sebagai pemimpin garis keras, tulis Reuters, Rizieq Shihab menjadi tokoh kontroversial dalam perpolitikan Indonesia.

Dia ditahan pada 2008 dengan dakwaan melakukan kekerasan, dan meninggalkan Indonesia pada 2017 karena kasus dugaan chat mesum, serta penghinaan pada ideologi negara.

FPI berdiri bersamaan dengan runtuhnya rezim Soeharto. Ormas ini disebut-sebut dekat dengan jaringan keamanan, dan kerap melakukan aksi menggunakan kekerasan dalam merazia bar dan tempat pelacuran. Namun juga disebut aktif dalam kegiatan kemanusiaan.

Namun puncak pengaruh Rizieq Shihab terjadi pada 2016 ketika dia membuat calon Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, dipenjara karena menghina Islam.

Gerakan Ketua FPI pada 2016  tersebut, lalu membuat khawatir kelompok pluralis dan tradisonal. Presiden Joko Widodo, menilai kelompok ini bagian dari ancaman untuk pemerintahannya.

Seberapa besar kekuatan Islam dalam perpolitikan di Indonesia?

Dengan hampir 90 persen populasi muslim, Islam menjadi sangat penting di Indonesia. Semua presiden negeri ini beragama Islam. Dan gerakan 2016 menjadi aksi penting dalam perjalanan politik Indonesia.

Analisisi politik menyebut melempemnya oposisi, merebaknya pandemi dan resesi ekonomi, membuat posisi Rizieq Shihab bisa menguatkan perasaan frustasi pada pemerintahan saat ini, dan menjadikan dirinya sebagai ancaman.

Rizieq sudah melakukan pertemuan dengan tokoh kunci oposisi dan nampaknya dia bisa menjadi kingmaker pada pemilu 2024 mendatang.

Menurut sejumlah sumber dan analisis pihak pemerintah, mereka ternyata salah karena telah menganggap enteng Rizieq, dan harus ada upaya mengubah cara dengan lebih hati-hati dalam menghadapi tokoh vokal tersebut.

Absensinya oposisi

Sementara, Peneliti politik dari ISEAS-Yusof Ishak Institute, Made Supriatma, melihat munculnya sosok Rizieq menjadi begitu menonjol karena absennya oposisi.

“Yang kita miliki adalah para elit yang sangat oportunistik. Mereka siap menggadaikan karakternya untuk kekuasaan besar dan kecil. […] Kita banyak punya politisi—sipil dan militer—yang rajin menawarkan surga kepada rakyat. Namun kita tidak punya satu pun politisi sipil atau perwira militer yang bersedia ‘berbaris ke neraka untuk memperjuangkan tujuan-tujuan surgawi’,” tulisnya.

Di DPR RI, kini kelompok oposisi hanya diisi PKS yang dikhianati Gerindra, Demokrat yang tak kebagian kue, serta PAN yang disibukkan drama internal. Betapa lemahnya tiga partai ini membuat posisi pengimbang pemerintah justru diisi tokoh populer.

“Saya melihat oposisi tidak di partai politik, tapi justru di Rizieq Shihab dan FPI-nya,” ujar Made. “Sebagai political scientist, saya sedang tidak mengglorifikasi Rizieq, ini bicara kenyataan. Di bawah kan benar-benar vakum pemimpin dan karena satu-satunya yang bisa dan berani bilang fuck you ke kekuasaan, Rizieq jadi satu-satunya figur penantang. Dia tidak akan jadi presiden, tapi dia akan jadi penentu. Satu-satunya senjata [bagi figur yang ingin maju di 2024] adalah dengan beralih ke Rizieq. Akan ada tokoh yang naikin Rizieq nanti.

Kekosongan pemimpin di tengah masyarakat juga jadi sorotan Saleh. Ia menilai, tak ada oposisi hari ini. “Belum ada kekuatan politik oposisi yang signifikan. Karena enggak ada yang garap grassroot secara serius. Mereka [partai oposisi hari ini] lebih ngandalkan opini. Kekuatan yang semu. Tapi konon kader-kader PKS dan simpatisannya pada tetap rajin di bawah. Mereka selalu berupaya dekat dengan rakyat dan angkat isu-isu populis. Walaupun mereka [kader PKS] juga ada yang kecewa dengan elit PKS-nya. Tapi akhirnya mereka kembali ke ajaran agama. Nah, sentimen agama ini yg bikin mereka tetap kencang. Ideologi sekuler kalah lah.”

(Reuters, Vice, wo)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here