Menguak Orang Kuat di Belakang Vladimir Putin

0
1226
Vadimir Putin

Selama ini, para penguasa Rusia mendapatkan kekuasaan lewat berbagai cara yang berbeda-beda.

Para tsar mendapatkannya lewat garis keturunan; Vladimir Lenin lewat revolusi; sekretaris jenderal Partai Komunis Soviet lewat jalur partai naik sampai ke politbiro, menunggu giliran mendapatkan posisi tertinggi.

Tetapi 20 tahun lalu, Vladimir Putin diberikan kekuasaan di Kremlin. Mantan pejabat KGB – layanan keamanan Soviet – dipilih langsung Presiden Boris Yeltsin dan lingkaran kekuasaannya untuk memimpin Rusia memasuki abad ke-21.

Tetapi mengapa Putin?

‘Wakil yang cerdas’

Valentin Yumashev berperan penting dalam membuat Vladimir Putin menjadi presiden Rusia. Mantan wartawan yang menjadi pejabat Kremlin itu jarang diwawancara, tetapi dia sepakat menemui saya dan menyampaikan ceritanya.

Yumashev adalah salah satu pembantu yang paling dipercaya Boris Yeltsin – dia kemudian menikahi anak perempuan Yeltsin, Tatyana. Sebagai kepala staf Yeltsin, di tahun 1997, dialah yang memberikan Putin pekerjaan pertamanya di Kremlin.

“Pimpinan administrasi Yeltsin yang akan berhenti, Anatoly Chubais mengatakan kepada saya bahwa dirinya mengenal seorang manajer kuat yang dapat menjadi wakil yang baik untuk saya,” kata Yumashev.

“Dia memperkenalkan saya kepada Vladimir Yeltsin dan kami mulai bekerja sama. Saya segera melihat kerja menakjubkan Putin. Dia cerdas dalam memformulasikan ide, menganalisa dan mempertahankan pandangannya.”

“Yeltsin memiliki beberapa calon, seperti Boris Nemtsov, Sergei Stepashin dan Nikolai Aksenenko. Yeltsin dan saya banyak membicarakan kemungkinan pengganti. Suatu saat kami membicarakan Putin.

“Yeltsin bertanya: “Bagaimana pandangan Anda tentang Putin?” Saya pikir dia calon yang baik, saya jawab. Saya pikir Anda harus mempertimbangkannya. Jelas dari cara dirinya bekerja bahwa dia siap melakukan tugas yang lebih sulit.”

Apakah masa lalunya di KGB berpengaruh negatif?

“Banyak agen KGB, seperti Putin, meninggalkan organisasi setelah menyadari badan tersebut tidak dapat dipercaya. Kenyataan bahwa dia mantan KGB menjadi tidak ada artinya. Putin telah menunjukkan diri sebagai seorang liberal dan demokrat, yang berkeinginan melanjutkan reformasi pasar.”

Suksesi rahasia

Pada bulan Agustus 1999, Boris Yeltsin menunjuk Vladimir Putin sebagai perdana menteri. Ini adalah isyarat jelas bahwa Yeltsin mempersiapkan Putin untuk Kremlin.

Yeltsin dijadwalkan turun satu tahun lagi, tetapi di bulan Desember 1999 dia membuat kejutan dengan memutuskan turun lebih cepat.

“Tiga hari sebelum Tahun Baru. Yeltsin memanggil Putin ke tempat tinggalnya di luar kota. Dia meminta saya untuk hadir, dan kepala staf barunya Alexander Voloshin. Dia mengatakan kepada Putin bahwa dirinya tidak akan bertugas lagi di bulan Juli. Dia baru mengundurkan diri pada tanggal 31 Desember.

“Hanya kelompok kecil orang yang mengetahui: saya, Voloshin, Putin dan anak perempuan Yeltsin, Tatyana. Yeltsin bahkan tidak memberitahu istrinya.”

Yumashev dipercaya menulis pidato pengunduran diri Yeltsin.

“Ini adalah pidato yang sulit ditulis. Jelas bahwa naskah ini akan menjadi dokumen sejarah. Pesannya penting. Karena itulah saya menulis kalimat terkenal ‘Maafkan saya’.

“Rusia mengalami stres dan kejutan pada tahun 1990-an. Yeltsin harus membicarakan hal ini.”

Pada malam Tahun Baru 1999, Boris Yeltsin merekam pidato TV terakhirnya di Kremlin.

“Ini mengejutkan semua orang yang hadir. Kecuali saya yang menulis pidato. Orang menangis. Ini adalah momen emosional.

“Tetapi adalah penting bahwa berita ini tidak bocor. Masih terdapat empat jam sebelum pengumuman resmi dikeluarkan. Jadi semua orang tidak boleh keluar dari ruangan. Mereka tidak diizinkan pergi. Saya mengambil tape dan mengendarai mobil ke stasiun TV. Pidato disiarkan pada tengah hari.

Vladimir Putin menjadi pejabat presiden. Tiga bulan kemudian dia memenangkan pemilihan umum.

Anggota ‘Keluarga’?

Valentin Yumashev sering kali dipandang sebagai anggota “Keluarga”: lingkaran dalam Boris Yeltsin yang diduga mempengaruhinya sampai di akhir tahun 1990-an.

Yumashev menyanggah dengan mengatakan “Keluarga” hanya sebuah “dongeng, sebuah rekaan”.

Tetapi tidak diragukan pada tahun 1990-an, dengan memburuknya kesehatan Yeltsin, pemimpin Kremlin mempercayai sekelompok kecil keluarga, teman dan tokoh bisnis.

“Kelompok Putin tidak memiliki pengaruh seperti ini,” kata pengamat politik Valery Solovei.

“Terdapat dua kelompok orang yang Putin andalkan: teman masa anak-anak, seperti Rotenberg bersaudara dan orang-orang yang bekerja untuk KGB Soviet.

“Tetapi dia tidak melebih-lebihkan kesetiaan mereka. Yeltsin mempercayai keluarga. Putin tidak percaya siapapun.”

Rusia percaya Putin

Putin tetap berkuasa, apakah sebagai presiden ataupun perdana menteri selama 20 tahun. Dia telah menciptakan sistem kekuasaan di sekitarnya. Lewat penguasaannya, Rusia semakin menjadi negara yang otoriter, dengan semakin sedikit hak demokratis dan kebebasan.

“Yeltsin percaya dirinya mempunyai misi, demikian juga dengan Putin,” kata Solovei. “Yeltsin melihat dirinya sebagai Musa: dia ingin memimpin negaranya keluar dari perbudakan komunis.

“Misi Putin adalah kembali ke masa lalu. Dia ingin membalas apa yang dinamakannya sebagai “bencana geopolitik terbesar abad ke-20”, jatuhnya USSR. Dia dan kelompoknya, mantan pejabat KGB meyakini kehancuran Uni Soviet adalah karena badan intelijen Barat.

Putin yang sekarang nyaris tidak ada persamaannya dengan tokoh liberal yang diingat Yumashev. Jadi apakah mantan atasan Putin ini menyesal?

“Saya sama sekali tidak menyesal,” kata Yumashev kepada saya, sambil menambahkan: “Jelas bahwa orang Rusia masih mempercayai Putin.”

Tetapi Yumashev berpikir pengunduran diri Yeltsin dapat menjadi pelajaran bagi semua presiden Rusia, bahwa “adalah sangat penting untuk turun dan memberikan kesempatan kepada anak muda. Bagi Yeltsin ini hal yang sangat penting.”

(BBC)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here