Menguak Peluang Anies di 2024

0
1178
Anies Baswedan

Anies disebut bakal sulit mencari kendaraan partai politik untuk mendukungnya memenangi pemilu.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dinilai tak berpotensi untuk memenangkan pemilu di Indonesia, baik Pilkada maupun Pilpres di masa mendatang. Pasalnya Anies dianggap tak memiliki faktor-faktor yang bisa mendongkrak elektabilitasnya.

Direktur Eksekutif Lingkar Madani Ray Rangkuti menilai Anies juga bakal kesulitan untuk mendapatkan kendaraan partai politik untuk maju dalam pemilu di masa mendatang. “Hubungan Anies dengan PKS dan Gerindra yang mengusungnya dalam Pilkada DKI saat ini mulai renggang,” ujarnya dalam sebuah diskusi di Jakarta, Selasa (31/12).

Menurut Ray, merenggangnya hubungan Anies dan PKS terkait posisi wakil gubernur DKI Jakarta yang masih kosong hingga saat ini. Padahal, PKS sudah sejak lama menyodorkan dua nama kadernya, yakni Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto.

Sementara itu Ray menilai Gerindra menjaga jarak dengan Anies karena lebih ingin mendorong kadernya sendiri untuk maju. “Satu-satunya Nasdem karena ada hubungan historis, tapi kalau situasinya, cara kerjanya seperti sekarang, kelihatannya sulit,” kata Ray.

Selain sulit mendapatkan kendaraan politik, Ray juga menilai Anies akan sulit untuk meraih simpati publik. Sebab, Anies sudah distigmakan berafiliasi dengan beberapa kelompok Islam.

“Tak mudah bagi Anies untuk bisa mengubah citranya dari kelompok Islam menjadi moderat saat ini. Kalaupun Anies mencoba ke tengah, kelompok kanan akan cabut mencari calon pemimpin baru,” ucapnya.

Sementara itu politisi Partai Gerindra Kamrussamad menilai Anies hingga saat ini belum juga memperlihatkan kinerja yang baik selama memimpin di ibu kota. “Soal Anies, saya melihat fokus kepemimpinannya tidak jelas,” katanya.

Kamrussamad menjelaskan, banyak kebijakan Anies terkait pelayanan dasar yang tidak simultan. Di satu sisi, Anies banyak menggelontorkan insentif kepada guru agama di Jakarta. Namun di sisi lain, Anies masih belum optimal memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

Hal ini terlihat dari adanya kisah seorang nenek bernama Dian Islamiyati di Cilincing, Jakarta Utara yang berjalan kaki sambil menggendong jasad bayi pada September 2019. “Kita juga menyaksikan adanya persoalan manajemen karena kesalahan kebijakan penyusunan anggaran,” kata Kamrussamad.

Namun Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS) Anthony Budiawan memiliki pandangan yang berbeda. Menurutnya Anies berpotensi untuk maju dalam Pilkada maupun Pilpres mendatang karena kinerja Anies yang baik selama memimpin Jakarta, salah satunya yaitu turunnya tingkat kemiskinan di ibu kota.

Anthony mengatakan, tingkat kemiskinan di Jakarta menurun menjadi 3,57% pada Maret 2018. Pada September 2018, angkanya kembali turun menjadi 3,55%. ”Ini karena kebijakan Pak Anies yang berpihak untuk rakyat,” kata Anthony.

Lebih lanjut, Anthony beranggapan Anies berani untuk mengambil kebijakan yang tidak populis selama menjabat. Salah satunya yaitu bagaimana Anies mau mengucapkan selamat Natal kepada umat Nasrani, bahkan mau memberikan sambutan di gereja. “Terlepas dari kontroversinya, apa yang dilakukan Anies menunjukkan kepribadiannya sebagai pemimpin,” ucapnya.

Sumber: katadata

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here