Menunggu Dalang Penyerang Novel Baswedan

0
950
Unjuk rasa mendesak pengungakapan kasus Novel Baswedan

Paska tertangkapnya dua pelaku penyeranganterhadap penyidik senior KPK, Novel Baswedan, masyarakat masih menunggu siapa dalang sebenarnya dari tero sadis tersebut.

Pada jumpar pers yang lalu, Kabareskrim Irjen Pol Listyo Sigit, mengatakan pihaknya telah “mengamankan terduga pelaku penyerangan Novel Baswedan”.

“Pelalu ada dua orang, inisial RM dan RB,” kata Listyo Sigit. “(Mereka) polisi aktif.”

Argo dan Listyo tidak menjelaskan secara detil tentang motif dan peranan kedua terduga pelaku dalam penyerangan tersebut.

“Motif? Nantilah, ini kan baru pemeriksaan awal.”

Menurutnya, pengamanan terhadap dua orang terduga pelaku ini melalui “proses penyelidikan dan penyidikan yang panjang”.

Tim penyidik juga sudah melakukan olah TKP sekitar tujuh kali serta memeriksa sekitar 73 orang saksi. “Kami juga membentuk tim pakar dan tim teknis.”

“Sehingga tadi malam, kita mengamankan yang diduga pelaku yang berinisial RB dan RM,” ungkapnya. “Dan sudah kita interogasi.”

Presiden Jokowi: ‘Secepatnya diumumkan’

Sebelumnya telah beredar informasi yang menyebutkan bahwa kepolisian telah menangkap pelaku penyerangan Novel Baswedan.

Kepolisian juga pernah menyebut ada temuan signifikan dari kasus teror terhadap Novel Baswedan.

Usai bertemu Kapolri Jenderal Idham Azis, Senin (09/12). Presiden Joko Widodo telah meminta agar Polri mengungkap kasus teror Novel Baswedan secara cepat.

“Dijawab ada temuan yang baru yang sudah menuju pada kesimpulan. Karena itu, saya enggak kasih waktu lagi. Saya bilang secepatnya diumumkan. Siapa,” kata Jokowi, Selasa (10/12).

Novel Baswedan disiram air keras pada 11 April 2017 setelah menunaikan salat Subuh di Masjid Al-Ihsan, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Sebelumnya, tim kuasa hukum Novel Baswedan, Haris Azhar mengaku telah mendengar Kapolri Jenderal Idham Azis melaporkan perkembangan kasus penyerangan air keras terhadap penyidik KPK itu ke Presiden Joko Widodo.

Dia mengaku masih menunggu perkembangan dari pelaporan tersebut. Hanya saja, dia memiliki kekhawatiran sendiri.

“Saya khawatir yang diumumkan pelaku-pelaku lapangan saja,” ujar Haris di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (10/12).

Menurutnya, penyerangan air keras terhadap Novel Baswedan ini bukan hanya kejahatan biasa, tetapi kejahatan yang diduga sudah direncanakan dan terstruktur.

“Serangan terhadap Novel ini kan sistematis, terkait juga dengan serangan-serangan lain, jadi harusnya dilihatnya ada kontruksi besar bukan pelaku lapangan saja,” kata dia.

(BBC)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here