Panen Organ Tubuh Manusia: Sebuah Laporan Mengerikan Tentang Jual Beli Organ Manusia di China

0
3236
Deretan penduduk miskin Filipina yang telah menjual ginjalnya, dengan bukti jahitan di perut mereka.

Ini tidak biasa bagi politisi China saat dituntut oleh pemerintah asing atas kasus kekerasan terhadap warga negaranya. Mereka yang menuntut adalah kelompok Falung Gong, dengan membawa tuntutan ke pengadilan di Australia, Kanada dan Amerika, atas kekerasan yang mereka alami.

Kasus ini termuat di majalah Penthouse Australia edisi Juli/Agustus 2015.

Salah satu saksi di pengadilan di News South Wales, membawa bukti pengambilan organ tubuh secara ilegal pada tahun 2007, dan dianggap sebagai kejadian paling brutal sejak kamp penyiksaan zaman Nazi tahun 40-an.

Dokter bersiap membedah salah satu calon donor organ tubuh.

Pengadilan tersebut menyidangkan Gubernur Bo Xilai dan yang menuntut adalah Ny. Liu Shuqin, anggota Falun Gong yang pernah dipenjara, dan mengaku pernah dites darahnya sebagai persyaratan untuk diambil organ tubuhnya.

Kasus pengambilan organ tubuh secara melawan hukum ini termuat dalam film dokumenter berjudul Human Harvest: China Organ Trafficking, yang melaporkan ada 11.000 ginjal, hati, jantung, paru-paru dan kornea mata, yang diperjual belikan ke pasien yang membutuhkan. Angka tersebut berbeda dengan catatan Lembaga Palang Merah Internasional, yang mencatat hanya ada 37 organ tubuh yang diperjual belikan pada tahun 2014.

Ketidakcocokan tersebut terjadi karena para calon “korban” donor masih hidup dan baru akan diambil organ tubuhnya sesuai waktu yang ditentukan.

Dalam laporan tersebut, diungkapkan bahwa pasien yang ingin membeli organ tubuh harus pergi ke China, sambil merogoh kantong mereka antara 60,000 hingga 100,000 dollar Amerika per satu organ tubuh.

Sejumlah negara berusaha menghentikan praktik ilegal ini, namun tak cukup kuat karena begitu besarnya permintaan atas organ tubuh manusia tersebut.

Protes anggota Falung Gong potes atas praktik pengambilan organ secara ilegal.

Dalam investigasi yang dilakukan politisi Kanada, David Kilgoun dan pengacara David Matas, yang kemudian diangkat dalam laporan berjudul Bloody harvest: Report Into Allegation of Organ Harvesting of Falung Gong Prisoner, disebutkan hanya butuh satu hingga dua minggu untuk mendapatkan organ tubuh yang cocok.

Laporan itu juga memuat pengakuan seorang istri mantan ahli bedah yang telah mencongkel sekitar 2,000 kornea mata tahanan di Rumah Sakit Kota Shenyang, China.

Sebagian tahanan adalah anggota Falung Gong yang dipenjara. Lalu sebagian tahanan itu dibawa ke ruang bedah, kemudian diambil organ tubuhya. Karena praktik ini ketahuan, kata laporan tersebut, maka para tahanan langsung ketakutan. Lalu oknum petugas penjara menyuntikan cairan pemicu serangan jantung agar tahanan tewas, kemudian organ para tahanan tersebut tetap bisa diambil.

Namun, akibat makin dikenalnya perdagangan organ tubuh tersebut, berakibat pada nilai jualnya. Awalnya harga sebuah ginjal bisa mencapai 100.000 hingga 200,000 dolar Amerika, namun kemudian karena persediaan yang banyak, maka harganya anjlok menjadi hanya 10,000 hingga 20,000  dolar Amerika saja.

Harga anjlok juga terjadi di Moldova, di sana sebuah ginjal dijual paling mahal hanya 2,500 dollar Amerika. Begitupun di Brazil.

Namun dari traksaksi ini tetap saja yang diuntungkan adalah calo yang menjadi perantara atas jual beli organ tersebut.

(PTHS/wo)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here