Jakarta, BarisanBerita.com,- Berawal dari keresahannya melihat sampah berserakan, Sri Natalia, Ketua RW 08 Kelurahan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, tergerak hatinya untuk mengumpulkan barang-barang tak terpakai tersebut, hingga akhirnya membuka Bank Sampah (BS) dengan nama Kenanga. “Bank Sampah Kenanga dimulai pada Maret 2020, saat itu anggotanya baru 23 orang, yang merupakan warga RW 08,” kata Sri Natalia, Rabu, (8/9/2021).
“Warga diajak untuk peduli kebersihan dengan mengumpulkan sampah rumah tangga mereka, lalu dijual ke Bank Sampah Kenanga,” kata Sri Natalia.
Sri Natalia menambahkan, sampah yang sudah dipilah warga kemudian dibeli dengan harga sesuai jenis barangnya. “Soal harga sudah ditetapkan oleh Sudin Lingkungan Hidup Jakarta Selatan,” katanya.
Perlahan, dari informasi yang berkembang, keberadaan BS Kenanga makin populer. Jumlah anggota pun terus bertambah menjadi 109 orang.
Sri Natalia mengatakan, tujuan utama pendirian Bank Sampah sebenarnya adalah mengajak warga untuk menjaga kebersihan. “Membeli sampah milik warga adalah sebagian dari cara kami mengajak mereka untuk bergabung dalam komunitas ini,” ujarnya.
“Pengumpulan dan pembelian sampah warga dilakukan dua kali sebulan,” tambah Sri Natalia.
Dan jangan salah sangka, warga yang menjual sampah ke BS Kenanga bisa menerima uang hingga jutaan rupiah. “Lumayan besar untuk menambah penghasilan warga. Di bulan Juni lalu ada warga bisa memperoleh uang Rp 1 juta dari sampah yang dia jual,” tutur Sri Natalia sambil memperlihatkan “Buku Tabungan” yang menjadi catatan penghasilan warga dari hasil menjual sampahnya.
Sementara, Kiki dari Sudin Lingkungan Hidup Jakarta Selatan, yang juga pembina pengelola Bank Sampah mengatakan, pihaknya sangat terbantu dengan keberadaan BS Kenanga. “Tugas kami dalam menjaga kebersihan Jakarta, sangat terbantu dengan keberadaan Bank Sampah Kenanga, yang juga disikapi antusiasme warga,” jelasnya.
(Syarif/Bowo)
