Taktik Jitu Mega Pilih Mahfud MD

0
253
Ketua Umum PDIP dan Presiden ke 5 RI, Megawati Soekarnoputri (Foto: Beritasatu)

BarisanBerita.com,- Terpilihnya Mahfud MD sebagai bakal calon wakil presiden merupakan kepiawaian politik Megawati. Putri Soekarno ini dianggap mampu melampaui politisi lainnya.

Megawati dianggap mampu keluar dari desakan publik untuk memilih sosok yang kinclong dari sisi survei. Dia memlih Mahfud MD yang dianggap punya kemampuan untuk membawa negeri ini segera lepas landas menuju Indonesia yang tegas dalam penegakan hukum, sebab sudah lama negeri ini “pincang” akibat hukum yang tak keruan.

Menurut pengamat sosial dan kebijakan publik Universitas Padjajaran, Jannus T Siahaan, pemilihan Prof Dr H Mohammad Mahfud Mahmodin S.H., S.U., M.I.P dikenal juga dengan sebutan Mahfud MD sebagai bakal calon wakil presiden untuk Ganjar Pranowo adalah keputusan penting, tidak saja bagi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Ganjar Pranowo, tapi juga bagi Indonesia.

Terpilihnya sosok yang identik dengan kata “bersih” dan “lurus” ini menggambarkan bahwa PDIP dan Ganjar Pranowo berani keluar dari pakem-pakem elektoral yang kerap dipakai kandidat lain dalam menggandeng pasangan termasuk peserta kontestasi Pilpres 2024.

Mengapa saya berani berkesimpulan begitu? Karena jika dikembalikan kepada dua bakal cawapres yang tersisa di kubu Ganjar, yakni Khofifah Indar Parawansa dan Mahfud MD, maka secara elektoral Khofifah lebih memiliki rekam jejak karena terbukti telah terpilih sebagai Gubernur Jawa Timur periode 2019 -2023.

Sementara rekam jejak elektoral Mahfud MD nyaris belum terlalu terukur jelas. Memang semasa beliau menjadi anggota DPR (2004 -2008), aturan tentang pemilihan langsung atas nama caleg pertama kali diberlakukan.

Namun skop dapil seorang anggota legislatif kurang representatif dijadikan perbandingan untuk calon pemimpin nasional.

Dan kala itu, penentuan siapa yang akan menjadi caleg masih sangat dominan ditentukan oleh partai (dalam hal Mahfud MD adalah Partai Kebangkitan Bangsa versi Gus Dur).

Jadi secara elektoral, Mahfud MD sebenarnya belum teruji. Asumsi yang mengatakan Mahfud adalah sosok populer bisa saja diterima, tapi dalam konteks demokrasi elektoral, popularitas hanyalah satu faktor awal yang belum tentu bisa dikonversi menjadi akseptabilitas (acceptability) dan elektabilitas (electability).

Karena itulah mengapa Khofifah, secara elektoral, masih memiliki keterukuran ketimbang Mahfud MD. Karena itu pula mengapa saya mengatakan bahwa dalam pemilihan beliau sebagai pendamping Ganjar Pranowo, faktor yang dipertimbangkan Megawati Soekarnoputri, PDIP, dan Ganjar Pranowo, sebenarnya jauh melampaui batas normalitas politik yang biasa dipakai oleh kandidat lain.

Faktor tersebut adalah masa depan Indonesia. Faktor ini sangat penting sifatnya, karena tidak saja menimbang potensi elektoral yang akan memastikan kemenangan, yang tentu saja sosok Mahfud MD juga tidak bisa diremehkan, tapi juga mengutamakan peluang dan kemungkinan perbaikan masa depan bangsa setelah terpilihnya capres dan cawapres nanti.

Sebagaimana disampaikan sendiri oleh Mahfud MD bahwa membenahi penegakan hukum nasional adalah separuh persoalan bangsa Indonesia.

Dengan kata lain, jika persoalan penegakan hukum di negeri ini bisa dijalankan dengan baik, jujur, adil, dan efektif, maka separuh urusan bangsa kita terselesaikan.

Artinya, titik berangkat Megawati Soekarnoputri, PDIP, dan Ganjar Pranowo dalam menentukan calon pendamping Capres Ganjar Pranowo, adalah keinginan dan hasrat yang kuat untuk menyelesaikan persoalan bangsa, bukan hasrat dan keinginan untuk semata-mata menang secara elektoral dan kuat secara modal.

Dengan memilih Mahfud MD, Megawati Soekarnoputri dan Ganjar Pranowo ingin menginspirasi bangsa Indonesia dan segenap pemilihnya untuk mengaitkan secara langsung antara proses pemilihan pemimpin bangsa dengan harapan perbaikan bangsa dan negara kita di masa depan.

Pertimbangan ini memiliki “nilai lebih” dibanding pertimbangan-pertimbangan elektoral yang digunakan Surya Paloh saat meminang Muhaimin Iskandar dan oleh Prabowo Subianto dalam menentukan bakal calon wakil presiden.

(Kmp, Wo)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here