Israel’s Enemy No.1: “The Ghost” Mohammed Deif

0
1061
Palestina

BarisanBerita.com,- Dua kaki dan tangan kanan Mohammed Deif luka parah akibat ledakan bom Israel yang diarahkan pada dirinya. Namun sampai sekarang, Pemimpin Militer Hamas ini belum juga bisa disingkirkan. “Dia punya sembilan nyawa,” sebut anak-anak remaja Palestina yang mengidolakan dirinya.

Menakutkan

Namun di mata Israel, “The Ghost” (julukan untuk Mohammed Deif karena mampu lolos dan menghilang dari serangan Israel), harus dihabisi karena dianggap bertanggung jawab atas sejumlah kematian tentara dan warga Israel.

Mohammed Deif “The Ghost”

Mohammed Deif lebih terkenal dibanding Pemimpin Utama Hamas, Ismail Haniyeh. Dia dianggap lebih kharismatik dan menakutkan. “Mohammed Deif tak punya ambisi politik, dia hanya ingin mengusir Israel dari tanah Palestina,” kata Abu Shanab, pengamat politik, yang ayahnya juga salah satu pendiri militer Hamas.

Israel memasukan Mohammed Deif sebagai musuh nomor satu. Selama tiga dekade, pria ini membuat repot negara zionis tersebut karena   mengerahkan pasukan bom bunuh diri, dan penculikan tentara Israel. Dia lolos beberapa kali dari upaya pembunuhan oleh Israel.

“Pengambil keputusan di Hamas adalah Mohammed Deif, dan dia yang menolak keras gencatan senjata dengan Israel. Pria ini yakin dengan menyerang Israel terus menerus, itu bakal menjadi salah bukti pencapaian perjuangannya,” kata Jenderal (Purn) Gen. Giora Eiland, mantan penasihat militer Israel.

Anak terkecil Mohammed Deif yang tewas terbunuh oleh serangan Israel

Persiapan

Skenario untuk menghabisi Deif mulai digelar. Intelijen Dalam Negeri Israel, Shin Bet,  menganggap laki-laki yang lahir dari keluarga pengungsi Palestina di Desa Kawkaba ini menjadi hadiah besar jika berhasil dilumatkan selamanya.

Bagi badan intelijen negara-negara besar, termasuk Amerika dan Rusia, pembunuhan adalah semacam olah raga dan seni. Dan Israel dalam kasus Deif merasa sudah menang sebab sudah memegang sejumlah informasi tentangnya.

Di dunia intelijen, upaya pembunuhan atas musuh, membutuhkan perencanaan dan persiapan yang matang; keahlian, kesabaran serta keberuntungan. Pelaksanaan harus merekrut orang di dalam lingkaran musuh, memasang alat elektronik, memungut sebanyak mungkin informasi. Eksekusi pun harus dilakukan dengan cepat dan tak meninggalkan jejak.

Lalu munculah informasi yang ditunggu, Deif dikabarkan akan mengunjungi keluarganya. Ini sebenarnya berisiko untuk Deif karena dia sudah biasa lama tak muncul dan lebih memilih bersembunyi di bawah tanah.

Lima kali lolos

Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Selasa malam,  (18/5/2021), mengeluarkan laporan terbatas terkait upaya upaya pembunuhan terhadap Mohammed Deif. Upaya tersebut dilakukan dua kali pada minggu lalu. Namun sosok berbahaya itu berhasil lenyap dari serangan. Tidak diberitahu di mana lokasi penyerangan tersebut terjadi.

Sebelum kegagalan terbaru ini, Israel sudah lima kali berusaha menghabisi Deif. Percobaan pembunuhan pertama terjadi pada tahun 2001, kedua 2002, yang menyebabkan luka berat pada matanya.

Upaya pembunuhan ketiga untuknya digelar pada 2006, mengakibatkan dirinya terluka parah. Deif kehilangan dua kaki dan satu tangannya.

Percobaan pembunuhan yang kelima dilakukan Israel pada 2014 saat perang Gaza, tapi Deif lebih dulu pergi sebelum bom menghajar tubuhnya. Namun istri dan dua anaknya tewas,  menjadi korban dari upaya pembunuhan yang gagal tersebut.

Dihukum mati

Upaya pembunuhan terhadap Deif yang gagal akhirnya membuat Hamas bersih-bersih di lingkaran dalamnya.

Seperti operasi intelijen pada umumnya, pasti ada orang dekat yang membocorkan lokasi target.

Hamas pun pada 2015 menangkap Mahmoud Eshtewi karena menjadi kaki tangan Israel.

Eshtewi adalah komandan pasukan Hamas di Zeitoun, dekat Gaza. Dia diringkus dalam kasus upaya pembunuhan Deif.

Hamas dalam twitter resminya mengatakan sudah menghukum mati Eshtewi setelah yang bersangkutan mengaku bersalah.

Sabar

Mohammed Deif diincar Israel karena dialah otak dibalik serangan roket-roket Hamas, dan juga mastermind dari strategi militer kelompok garis keras tersebut.

“Dia terus masuk radar Israel hingga dua puluh tahun ini,” imbuh Abu Shanab.

Wartawan Israel, Sholomi Eldar, heran dengan ketangguhan Deif yang berhasil lepas dari sergapan Israel. “Banyak orang Israel heran dengan sosok satu ini. Deif masih bisa hidup setelah serangan dari helikopter yang mnghancurkan mobilnya. Berdasarkan laporan intelijen, bagian vital tubuhnya terluka parah, termasuk bagian kepalanya,” tulis Sholomi dalam bukunya “Getting to Know Hamas”, yang mengulas upaya pembunuhan terhadap tokoh militer tersebut.

Meski terluka hebat, namun intel Israel menyebut Deif masih mampu memimpin pasukannya.

“Dia jagoan lapangan. Dia paham bagaimana menghitung pergerakan dan aksinya dengan mengandalkan kerahasiaan,” kata mantan Wakil Komandan Shin Bet, Yisrael Hasson.

Komentar Hasson ini menunjukan rasa frustasi pihak keamanan Israel terhadap Deif yang juga dijuluki sebagai “manusia puzzle”.

Di awal-awal perjuangannya, Deif pernah ditangkap tentara Israel pada tahun 1990 karena terlibat gerakan Hamas, namun tak lama kemudian dia dibebaskan.

Lepas dari penjara, Deif membantu pendanaan pasukan Al Qasam yang kemudian dipimpinnya. Sosok keras ini dikenal karena kesabaran dan kemahirannya dalam hal persenjataan. Dia juga dianggap figur cerdas di balik kemampuan Hamas, terutama dalam hal senjata roket, pembuatan bom, dan penggunaan terowongan bawah tanah untuk menculik dan menyerang tentara Israel.

Jago kamuflase

Tak hanya jago soal senjata, Deif juga dikenal sosok misterius dan jarang menampilkan diri di tempat umum. Tingkat kerahasian menjadi prioritas lakki-laki yang sulit dideteksi ini.

Untuk mengecohkan intaian mata-mata Israel, Deif menggunakan dua pasukan pengawal dengan jumlah sedikit, sehingga musuhnya tak pernah tahu di mana dia berada.

Bagi orang Palestina, Deif adalah pahlawan mereka. Sosok Deif mengingatkan mereka pada tokoh-tokoh Palestina sebelumnya yang berani menentang Israel.

Deif juga dikenal mahir menyamar dan menggunakan kamuflase dalam setiap aksinya. Dia mudah membaur di tengah keramaian. Di sebut-sebut kemampuannya itu berkat pelajaran akting yang pernah dia ambil saat kuliah dulu.

Diperkirakan usia Deif saat ini dia atas lima puluh tahunan. Selama dua dekade tak ada foto terbaru tentang dirinya. Sedikit sekali informasi mengenai Deif. Namun informasi yang berkembang menyebut bahwa dia terpaksa menggunakan kursi roda karena sebagian tubuhnya telah diamputasi.

“Dia ini manusia paling tenang. Dia tetap low profile di antara kerumunan banyak orang. Dia selalu bergerak dengan menggunakan identitas berbeda-beda,” kata Said Imad Falouji, mantan Pemimpin Militer Hamas yang pernah bertemu Deif. “Dia sukses karena hanya sedikit orang di lingkaran dalamnya. Dan itulah penyebab dia masih hidup sampai sekarang.”

(NYTimes, Time of Israel, Reuters/Bowo, Febri)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here