Lottie Moss dan Sisi Gelap Dunia Model

0
1165
Lottie Moss

In heaven, all the interesting people are missing — Friedrich Nietzsche

BarisanBerita.com,- “Pakai obat ini, semuanya nanti akan baik-baik saja,” kata sang agen pada Lottie Moss. Sang model tertegun, tubuhnya kelelahan dan ingin istrahat. Namun, jadwal pemotretan tak bisa ditunda, dia harus tetap kelihatan segar—narkoba solusinya.
Kata mereka, kenang Lottie, narkoba jadi hal biasa untuk model macam dirinya agar tak mudah lelah.

Saat usianya 24 tahun, Lottie beranggapan narkoba menjadi hal yang normal di dunia model. “Aku sempat berpikir, hal itu (narkoba) adalah normal dalam dunia glamour ini, di saat ikut pagelaran atau pesta yang ujungnya kelelahan dan oba-obatan itu yang menjadi “penyegar” segalanya.

Sang agen terus mendorongnya menggunakan narkoba dengan alasan itu akan membuatnya happy dan tak akan banyak mengeluh. “Kami akan berikan kau obat-obatan itu dan kau akan baik-baik saja.”

Kejadian mengerikan pernah terjadi pada Lottie ktika di Roma Italia. “Aku dalam keadaan sedih saat itu. Aku menangis, namun mereka tak peduli dan menyarankan agar aku ke bawah dan bertindak profesional,” ungkap Lottie.

“Mereka sama sekali tak peduli,” ungkap Lottie Moss, adik tiri dari Kate Moss, mantan supermodel dunia.

Itu belum usai, Lottie juga diminta untuk menurunkan berat badannya. “Mereka minta aku mirip Kate Moss kedua,” ujarnya.

“Kalau kau mau jadi model, maka berat tubuh jadi hal penting,” kata Lottie meniru bekas agennya.

Beratnya tuntutan di industri mode membuat Lottie terpaksa masuk klinik rehabilitasi akibat ketagihan pada narkoba.

Bebas dari rehab, model muda ini mulai mencari jati dirinya. Dia keluar dari agennya.
Lottie lalu fokus pada situs vulgar berbayar Onlyfans, yang memberi dirinya pemasukan mencapai 70 ribu poundsterling per bulan atau hampir Rp 1 miliar.

(DM/Diazz)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here