Ribut Berebut Cat Garuda

0
556
Pesawat Kepresidenan RI

Jakarta, BarisanBerita.com,- Demokrat sepertinya sedang terus mencari “panggung” agar tetap eksis. Apapun yang dilakukan pemerintah saat ini tak lepas dari sorotan partai besutan SBY tersebut.

Sayang, kerap kali melontarkan nada miring, sering pula mereka bertekuk lutut oleh masa lalu yang kelam “kasus korupsi Hambalang” yang tak lekang oleh zaman.

Partai Demokrat (PD) menjawab Stafsus Mensesneg, Faldo Maldini, yang meminta pengecatan ulang pesawat kepresidenan tak dipolitisasi. PD berang dan menyindir pemerintah mengesampingkan penanganan pandemi COVID-19.

“Bagi Partai Demokrat, pemerintah sebenarnya menganggap penanganan pandemi COVID-19 ini prioritas atau tidak, ya? Apakah pemerintah punya road map yang jelas dalam penanganan pandemi ini atau tidak? Apakah penting dan prioritas mengecat pesawat kepresidenan saat ini? Apakah kalau tidak dicat saat ini membahayakan nyawa presiden saat memakai?” kata Kepala Bakomstra PD, Herzaky Mahendra Putra, kepada wartawan, Selasa (3/8/2021).

Herzaky kemudian menyebut pemerintah memiliki anggaran yang terbatas dalam penanganan pandemi Corona. Dia juga menyindir pemerintah yang memiliki banyak utang.

“Pemerintah kan anggarannya terbatas, utangnya juga luar biasa. Daripada buat cat pesawat, lebih baik uang miliaran itu dipakai buat nambah stok oksigen, stok vaksin gratis, bahkan insentif untuk nakes yang tertunda terus pembayarannya. Jangan sibuk buat proyek-proyek yang tidak ada kaitan dengan penanganan pandemi saat ini,” ucapnya.

Dia mengatakan pengecatan pesawat kepresidenan tidak perlu dilakukan jika tak ada ancaman keselamatan. Dia menilai seharusnya semua anggaran difokuskan untuk penyelamatan nyawa rakyat Indonesia di tengah pandemi COVID-19.

“Kalau alasannya semua sudah dianggarkan sejak 2019, semakin menunjukkan pemerintahan saat ini tidak punya prioritas dan punya road map jelas dalam menangani pandemi COVID-19. Dengan dalih sudah dianggarkan, lalu seakan-akan semua dibenarkan. Padahal, pemerintah sudah punya power luar biasa dengan UU No 2 Tahun 2020 untuk realokasi anggaran ke penanganan pandemi COVID-19,” ujarnya.

Sebelumnya, Stafsus Mensesneg, Faldo Maldini, meminta Ketua Bappilu Partai Demokrat Andi Arief tak mempolitisasi Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 yang dicat ulang dari biru menjadi merah. Faldo lantas berbicara yang lama memang sudah waktunya berganti.

“Warna merah-putih itu pemersatu kita. Bukan warna merah, putih, atau warna lainnya. Dalam momen ini, kita butuh banyak simbol pemersatu, sebagai penyemangat. Kami harap soal warna ini jangan bawa-bawa politik. Kita ingin melihat warna kebanggaan itu di atas langit dunia. Yang lama memang sudah waktunya untuk diganti. Kami berharap tidak dipolitisir,” kata Faldo kepada wartawan, Selasa (3/8/2021).

Faldo kemudian menanggapi soal warna kamuflase di pesawat kepresidenan yang disampaikan Andi Arief. Faldo mengatakan istilah kamuflase itu digunakan dalam kamus peperangan.

Hal itu berbeda dengan pesawat kepresidenan. Menurut Faldo, aspek keamanan pesawat tersebutlah yang menjadi perhatian utama.

“Tapi yang perlu diingat, pesawat kepresidenan bukan pesawat tempur atau pengintai. Yang penting dipastikan, standar keamanan yang tinggi tetap terjaga. Keamanan penumpang menjadi prioritas dengan perangkat teknologi yang terus di-upgrade dan diservis. Jangan sampai telat ganti olilah. Makanya, pesawatnya masuk bengkel buat memastikan keamanannya itu,” tutur Faldo.

(BBS/wo, Bobby)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here