Pengkhianatan Aldrich Amesh dan Hancurnya Jaringan Mata-Mata Amerika

0
963
Ilustrasi

Things do not happen. They are made to happen— John F. Kennedy

BarisanBerita.com,- Paska tertangkapnya Sang Pembocor Abad 21, Adrich Ames, mantan pimpinan CIA untuk urusan Rusia, Amerika seperti kehilangan kemampuannya menyadap dan mengungkap kemampuan militer Rusia. Itu terlihat dalam membaca kemampuan Rusia saat menyerang Ukraina, hampir satu bulan ini.

Ames bukan hanya berhasil membuat banyak mata-mata Rusia yang bekerja untuk Amerika mati ditembak, tapi juga merusak seluruh operasi spionase di negara Beruang Merah itu. Kehancuran yang dihasilkan Amesh setara dengan upaya 20 tahun Amerika membungkus jaringan mata-matanya di negara bekas komunis tersebut.

Human Inteligence (Humint) salah satu metode paling efektif di dunia spionase hampir 100 persen tak bisa dilakukan Amerika di daratan Rusia. lagi-lagi itu akibat ulah Amesh.
Bukti mandegnya operasi Humint di Rusia terlihat dari ketidakmampuyan Amerika membaca kemampuan militer negara Putin itu dalam perang di Ukraina.

Aldirch Amesh dalam tahanan

Negara Adidaya ini sekarang bertumpu pada Signal Inteligence (Sigint) yang banyak kelemahan dibanding memanfaatkan manusia sebagai pendulang informasi.
Aldrich Amesh yang mengumpulkan “upah” lebih dari 1 juta dolar dari dokumen yang dibocorkannya, tak menyesal atas perbuatannya. “Saya butuh uang,” katanya saat ditanya alasannya berkhianat.

Peristiwa kebocoran paling parah dalam sejarah CIA ini terungkap dari kecurigaan atas “hilangnya” beberapa agen binaan CIA.

Salah dari awal

Dari awal seharusnya Badan Intelijen Amerika (CIA) sudah tahu orang ini bakal merusak semua sistem yang ada di lembaga super rahasia tersebut. Tapi keteledoran CIA dan juga mungkin “nasib baik” membuat Aldrich Ames bisa lolos, dan menjual rahasia-rahasia paling sensitif Amerika ke KGB Rusia selama lebih dari sembilan tahun. Ames pun dijuluki monster paling merusak dalam sejarah CIA.

Dari pengkhianatannya, Ames meraup lebih dari 2,7 juta dolar atau sekitar Rp 27 miliar (dengan kurs Rp 10,000)

Lalu bagaimana Badan Intelijen Rusia (KGB) dapat merekrut agen Top CIA ini, dan terus menjaga kesetiaannya? Mantan agen KGB Victor Cherkashin yang juga menjadi pelindung Aldrich Ames, menceritakan dalam buku Spy Handler.

Seperti menang lotere

Victor Cherkashin, agen KGB yang pernah ditugaskan ke Amerika, tepatnya di Washington, terkejut ketika mendengar suara Elena istrinya berkata,” Aldrich Ames ditangkap.” Peristiwa penangkapan itu terjadi pada 23 Februari 1994.
Penangkapan Ames menjadi headline seluruh koran dan tv di Amerika, serta mengguncang CIA plus Gedung Putih.

Victor Cherkashin bersama istrinya sudah tak lagi tinggal di Amerika. Mereka sudah kembali ke Rusia. Di apartemen mereka yang kecil, Victor Cherkashin mantan mata-mata itu kini menjalani masa pensiunnya.

Cherkashin yang selama di KGB diajarkan untuk menjaga seaman mungkin agen musuh yang berhasil direkrut, masih belum bisa percaya jika Ames akhirnya tertangkap. Seharusnya Ames tetap “diamankan” karena berkat dia, Rusia memperoleh banyak data sangat penting dan berhasil menutup seluruh operasi CIA di Moscow Rusia.

Bagi Cherkashin, sukses mendapatkan agen mata-mata pihak lawan seperti Ames, benar-benar di luar rencana, dan itu seperti menang lotere dengan hadiah sangat besar.
Dia datang ke kami

Cherkashin ingat saat pertama kali dirinya dikirim di Lebanon. Di sana, dia ditugaskan untuk merekrut seorang agen CIA. Cherkashin butuh waktu berbulan-bulan untuk menjebak si target—menyadap apartemennya, berteman dengan wanita petugas kebersihan apartemen, mengikuti seluruh perjalanan target, dan juga mengambil foto target secara diam-diam.
“Saat si target ditugaskan ke Bonn Jerman, aku juga ke sana dan bertemu dia. Tapi di akhir cerita, upaya merekrutnya tidak berhasil,” kata Cherkashin.

Tahun-tahun berikutnya, Cherkashin dikagetkan dengan kedatangan Ames. “Dia datang ke kami,” kata Cherkashin, sambil mengingat kejadian 13 Juni 1985 itu.
Ames memiliki posisi sangat penting, dia Kepala Bagian Counterintelligence (badan anti-intelijen musuh) divisi Rusia. Dan Ames punya akses tak terbatas tentang rahasia intelijen Amerika.

Dari informasi media Amerika paska ditangkapnya Ames, pria ini mendapat uang dari hasil pengkhianatannya sebanyak 2,7 juta dollar. Informasi rahasia yang Ames jual telah membuat lebih dari dua puluh orang Rusia yang menjadi mata-mata CIA dihukum mati. Dan juga membuat banyak agen CIA dalam ancaman bahaya. Perbuatan Ames juga menyebabkan kerugian puluhan juta dolar atas teknologi yang dibuat Amerika untuk melancarkan aksi intelijennya di Rusia.

Cherkashin belum tahu apa penyebab Ames tertangkap dan siapa yang membocorkan pengkhianatannya.

Alasan klasik

Sebagian agen yang mau bergabung dengan pihak lawan, biasanya punya alasan klasik, seperti masalah ideologi, cemburu pada teman sekantor, dan yang paling banyak adalah motif untuk memperoleh uang.
Di awal perkenalan, kepada Cherkashin, Ames mengaku dia punya masalah keuangan. Ames lalu mulai menjual informasi sangat penting. Dan yang menjadi kegembiraan luar biasa bagi Cherkashin adalah Ames punya daftar nama-nama agen KGB yang “menyeberang” ke CIA.
Munculnya daftar nama tersebut karena KGB mengatakan pada Ames bahwa mereka akan menjamin keamanannya. Ames lalu menyerahkan data tersebut sebagai upayanya menyingkirkan ancaman yang mungkin bakal muncul di kemudian hari.

“Kau tahu, FBI dan CIA sedang intens mencari penyusup,” kata Cherkashin mengingatkan.
“Kami ingin kau aman dari siapa pun yang berpotensi mengancam keselamatanmu,” tambah Cherkashin. Tak disangka, Ames langsung menulis banyak nama yang tak pernah didapatkan KGB dari agen-agen sebelumnya.

herkashin terkejut dengan data yang diberikan Ames. Ternyata penyusupan sudah begitu parah di tubuh KGB. Agen-agen mereka ternyata banyak yang menjual negaranya. “Tolong lindungi saya, dan saya minta agar nama-nama itu tak mencurigai saya,” pinta Ames.
Untuk “bisnis” pertama, KGB membayar 50,000 dolar (dengan kurs Rp 10.000 = Rp 500 juta) seperti yang diminta Ames.

Tes kebohongan

KGB tak ingin Ames berhenti memberi informasi berharga pada mereka. Dia harus dilindungi dari segala kecurigaan, baik teman ataupun atasannya. Untuk itu, dia diberikan sejumlah pelatihan penting, diantaranya kemampuan menghadapi dan melewati tes mesin kebohongan atau polygraph.

Kepada Victor Cherkashin sebagai pelindunganya, Ames mengatakan dirinya sudah lama cemas dengan tes polygraph yang digelar CIA secara rutin.
Untuk menjaga aset mereka yang sangat mahal ini, KGB melatih Ames untuk bisa lolos tes polygraph. Yang utama adalah membuat motivasi Ames tetap tinggi dan tak mudah cemas. Langkah selanjutnya adalah melatih pengkhianat CIA ini dalam mengantisipasi pertanyaan yang dilontarkan penguji.

KGB mulai memberi pelatihan tes polyggraphp sejak 1970 ketika agen mereka kesulitan menghadapi tes yang dipakai CIA.

Tes polygraph atau tes kebohongan merupakan cara untuk mengetahui apakah seseorang berdusta. Caranya dengan mengukur beberapa tanda tubuh: pernapasan, detak jantung, keringat, tinggi suara, dan sejumlah indikator lainnya.

KGB punya cara agar agennya bisa melewati tes itu, diantaranya dengan melatih pernapasan lewat Yoga, dan juga mengonsumsi obat-obatan khusus. Jika kondisi kejiwaan si agen tidak siap, maka mereka diajarkan bagaimana berbohong dan memberi jawaban yang tidak mencurigakan.

Salah dari awal

Anak dari pejabat menengah CIA, Alrich Ames sejak muda sudah gemar mabuk. Itu terjadi sejak dirinya keluar dari Universitas Chicago. Sejumlah masalah timbul akibat kebiasaannya; surat ijin mengendaranya ditunda akibat tiga kali kedapatan mabuk saat mengemudi.
Ames kemudian melamar ke CIA, dan diterima.

Turki menjadi wilayah pertama penugasannya. Setelah itu dia kursus Bahasa Rusia, lalu ditarik Haviland Smith, Kepala Intelijen divisi Amerika Latin. Smith menugaskan Amesh untuk menangani agen KGB Alexander Ogorodnik yang berhasil direkrut. Agen KGB ini memberikan banyak data penting tentang pesan-pesan diplomatik dan laporan internal.

Pengkhianatan Ogorodnik tercium KGB, dia ditahan pada tahun 1977. Berbekal pil sianida dari CIA, Ogorodnik bunuh diri dengan menelan pil beracun tersebut.

Ames dengan kebiasaan mabuknya membuat masalah. Tas berisi data-data sejumlah agen KGB di Amerika, tertinggal di kereta yang ditumpanginya. Namun anehnya sang atasan tetap memberi kepercayaan pada Ames.
Setelah bertugas di Amerika Latin, Ames kemudian dipindahkan ke New York.
(Bersambung)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here