Petualangan Terakhir Para Preman Tanjung Priok

0
644
Polisi mennagkap preman di Pelabuhan tanjung Priok (Foto: Detik.com)

Jakarta, BarisanBerita.com,- Tak ada rasa takut meski beraksi di depan umum. Polisi pun mengaku butuh bantuan masyarakat untuk menghapus habis para “jagoan” yang menguasai kawasan Pelabuhan Tanjung Priok itu.

Pelabuhan paling “basah” di tanah air itu memang tak main-main memberikan dolang (uang) ke para preman nekad tersebut. Dalam sehari, mereka bisa mengumpulkan uang hingga Rp 6,5 juta.

Berawal dari perintah Presiden Jokowi saat mengunjungi vaksinasi di kawasan pelabuhan di Jakarta itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk menindak preman yang meminta sejumlah uang kepada para pengemudi truk kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.

Instruksi itu disampaikan Jokowi setelah mendapat informasi pemalakan ini saat berdialog dengan para pengemudi di Tanjung Priok.

“Kalau pas macet, itu banyak driver-driver yang dipalak sama preman-preman. Ini tolong bisa diselesaikan,” kata Jokowi saat menelepon Listyo, disiarkan kanal Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (10/6/2021).

Menindaklanjuti instruksi ini, Listyo selaku Kapolri pun memerintahkan jajarannya di seluruh Polda dan Polres untuk memberantas aksi premanisme yang meresahkan masyarakat.

“Seluruh Polda dan Polres jajaran harus menindak tegas aksi premanisme yang meresahkan. Hal itu demi menjamin keselamatan dan memberi rasa tenang kepada masyarakat,” kata Listyo dalam keterangannya, Jumat (11/6/2021).

Polda Metro Jaya pun berhasil meringkus 49 orang preman yang diduga kerap melakukan aksi pemalakan di sekitar Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Mereka diduga kerap meminta uang kepada para pengemudi truk kontainer.

Penangkapan preman itu merupakan tindak lanjut dari instruksi Presiden Joko Widodo kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk menindak para preman yang meresahkan pengemudi truk.

“Yang kami amankan sekarang ada 49 orang dengan perannya masing-masing, dengan kelompok masing-masing, di pos-pos masing-masing,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus kepada wartawan, Jumat (11/6).

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, para preman atau pelaku pungutan liar ini seperti duri dalam daging. Mereka tidak memiliki rasa takut dengan aksi yang sudah meresahkan masyarakat dan menggangu pertumbuhan ekonomi itu.

Aksi pungutan liar terhadap para sopir ini sudah cukup lama berlangsung, bahkan sudah sering ditindak oleh petugas. Tetapi pelaku tidak jera dan kembali melakukan aksinya.

“Makanya kami sampaikan, stop hari ini, penyakit masyarakat ini. Penangkapan ini efek jera supaya yang lain jangan coba coba bermain apalagi dia (pelaku) berstatus pegawai di situ,” tegas Yusri di Mapolres Jakarta Utara, Jumat (11/6/2021).

Yusri berharap adanya dukungan dan bantuan dari masyarakat untuk bersama-sama memecahkan masalah ini.

Dalam mengungkap kasus ini pihaknya akan duduk bersama dengan stakeholder atau instansi terkait di wilayah Pelabuhan Tanjung Priok.

“Perlu kita duduk bersama stakeholder terkait, baik dari otoritas pelabuhan sendiri, Pelindo, atau perusahaan. Karena kami mengharapkan pelaku ini kita jerat dengan hukuman dan rekomendasikan pemecatan,” katanya.

(BBS/Bobby)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here