BarisanBerita.com,- Perseteruan antara PDIP dan Demokrat nampaknya belum usai. Meski masih jauh dari pertarungan jelang Pilres 2024, namun aroma saling serang mulai tercium. Buat Banteng merah, partai Demokrat masih bisa menjadi Kuda Hitam yang bisa menjegal jalan mulus yang mereka rencanakan.
Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono pada 2004-2014 tak perlu berkoar tentang prestasi yang dicapai.
Ia menanggapi sindiran Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan terhadap pemerintahan satu dekade lalu. “Memang pemerintahan SBY dulu tidak merasa perlu koar-koar punya prestasi ini-itu,” kata Herzaky dalam keterangannya, Jumat malam, 22 Oktober 2021.
Herzaky mengatakan masyarakat merasakan langsung manfaat dari pemerintahan SBY. Ia mencontohkan penanganan tsunami Aceh yang diapresiasi masyarakat Indonesia dan dunia internasional. “Dianggap sebagai penanganan terbaik untuk bencana dan dijadikan kajian di berbagai negara sebagai best practices,” kata Herzaky.
Ia juga mengungkit pengangkatan 1,1 juta guru honorer menjadi pegawai negeri sipil (PNS). Menurut dia, kader Demokrat selalu diapresiasi oleh para keluarga besar guru yang dulu diangkat menjadi PNS di era SBY. “Kalau untuk era sekarang seharusnya bisa lebih baik, bukan malah mundur jauh ke belakang,” ucapnya.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan partainya bangga dengan apresiasi dunia terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo yang dianggap berhasil mengatasi pandemi Covid-19. Menurut Hasto, PDIP bangga karena kepemimpinan Jokowi yang turun ke bawah, melihat akar persoalan, dan mencari solusi menyeluruh.
Hasto mengatakan Jokowi memiliki kelebihan dibanding pemimpin lain. Jokowi, kata dia, adalah sosok yang turun ke bawah kemudian memberikan arahan, mengadakan rapat kabinet terbatas, lalu mengambil keputusan dalam forum tersebut.
“Berbeda dengan pemerintahan sepuluh tahun sebelumnya, terlalu banyak rapat tidak mengambil keputusan,” ucapnya lewat keterangan tertulis, dikutip Jumat, 22 Oktober 2021.
Herzaky melanjutkan, Demokrat ikut bersyukur atas melandainya pandemi Covid-19 di Tanah Air. Ia mengatakan hal tersebut sesuai harapan bersama setelah pemerintah awalnya berkali-kali menganggap remeh Covid-19. Dampaknya ratusan ribu nyawa rakyat Indonesia menjadi korban.
Namun, ia menganggap capaian ini tak lepas dari peran berbagai pihak. Seperti epidemiolog, tenaga kesehatan, pihak lainnya, bahkan Partai Demokrat, yang tak henti mengingatkan pemerintah agar serius menangani pandemi.
“Agar tidak mementingkan ekonomi tetapi malah mengorbankan banyak nyawa rakyat Indonesia karena pandemi demi ekonomi semata,” ujarnya.
Menurut Herzaky, Demokrat bersama para epidemiolog, pakar kesehatan, dan banyak pihak lain terus mengingatkan pemerintah agar mau menerima masukan. Khususnya dari para pakar yang menyarankan supaya penanganan Covid-19 benar-benar berbasis data dan kajian ilmiah, bukan rasa atau kepentingan kelompok tertentu.
(Tmp)