Di hari yang sama, tulis Fred, Bobby mengirim surat ke kantornya, bahwa dia dan keluarga sedang liburan di Gilroy, California.
Tidak diketahui pasti lokasi Bobby saat itu, namun hari Sabtunya, 4 Agustus 1962, tubuh Marilyn Monroe ditemukan terbujur kaku.
Pihak berwenang menyebut penyebab kematian, ‘kemungkinan bunuh diri’, oleh kelebihan mengonsumsi obat-obatan. Dia berusia 36 tahun saat meninggal.
Bertahun-tahun setelah kematiannya, rumor menebar di Amerika, bahwa tewasnya sang primadona ada kaitannya dengan Kennedy.
Pada tahun 2017, dokumen rahasia yang telah bisa dipublikasikan, menyebut di era Kennedy pada 1964, FBI melakukan penyelidikan selama seminggu tentang adanya informasi hubungan Bobby dengan Marilyn Monroe.
Spekulasi adanya hubungan asmara antara wanita berambut pirang ini makin kencang, setelah Marilyn Monroe menyanyikan lagu Happy Birthday untuk Presiden John F. Kennedy di Madison Square pada Mei 1962.
Sebelumnya, seorang photographer terkenal menyelinap ke rumah seorang eksekutif film, Arthur Krim, dan mengambil gambar Marilyn Monroe Bersama dua Kennedy.
Foto itu dinyatakan sangat rahasia dan disimpan. Baru pada tahun 2010, public bisa melihat gambar tersebut.
Sementara, penulis Biografi Monroe lainnya, Jamses Spada, mengatakan dirinya tak percaya Kennedy ada kaitan dengan kasus kematian sang aktris. “Namun tak bisa dipungkiri memang ada hubungan antara Marilyn Monroe dengan dua Kennedy itu,” kata Spada kepada majalah People.
“Kennedy dikenalkan dengan Marilyn Monroe oleh Lawford pada tahun 1954,” kata Spada.
Majalah People menyebut, saat John F Kennedy akhirnya ‘lelah’ dengan Marilyn Monroe, dia lalu menyerahkannya ke Bobby.
Kemudian rumor berkembang, bahwa saat sebelum kematian Marilyn Monroe, sebuah alat perekam diletakan secara rahasia di rumah sang aktris. Isi rekaman, katanya, berisi pertengkaran antara Marilyn Monroe dengan Bobby.
Teori konspirasi mengatakan Marilyn Monroe dibunuh untuk menutupi skandal asmara antara wanita seksi itu dengan kakak beradik Kennedy tersebut.
Namun Spada menolak teori itu dengan mengatakan bahwa hal tersebut terlalu beresiko.
Keluarga Kennedy, kata Spada, lebih memilih menyembunyikan skandal tersebut daripada merusak jabatan kepresidenan John F. Kennedy.
(DM/Bowo, AP)
