Prahara Dua Hakim Terlilit Sabu

15
800
Ilustrasi obat-obatan terlarang

BarisanBerita.com,- Prahara yang menerpa penegak hukum, khususnya hakim terus berulang. Parahnya, kali ini bukan tentang suap melainkan barang haram, sabu, yang menjerat dua hakim di Banten. Aib-aib memalukan ini pun tak lekang menimpa “Wakil Tuhan” tersebut.

Dua Hakim beserta seorang ASN Pengadilan Negeri (PN) Rangkasbitung, Lebak, ditangkap Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Banten karena menggunakan narkotika jenis sabu.

Mereka ditangkap Selasa, (17/5) dan sedang menggunakan sabu di kantor PN Rangkasbitung. Dua hakim yang ditangkap BNN Banten berinisial YR dan DA. Kini, mereka sudah berada di kantor badan antinarkoba Banten.

“Tentunya di luar sidang. Menurut hasil pemeriksaan, penggunaan ada di kantor dan di rumah YN,” kata Kepala BNNP Banten, Brigjen Pol Hendri Marpaung, di kantornya, Senin (23/5), seperti diberitakan cnnindonesia.com.

Dia berjanji BNNP Banten akan profesional dan transparan dalam penanganan kasusnya, meski yang ditangkap merupakan hakim Pengadilan Negeri Rangkasbitung.

“Pengungkapan tetap kita lakukan secara profesional dan proporsional. Penegakan hukum tetap berjalan, ya kita serahkan nanti kepada criminal justice system,” terangnya.

BNN menerangkan awalnya mendapatkan informasi adanya pengiriman sabu melalui agen jasa pengiriman.

Kemudian tim BNN Banten dan kantor Bea Cukai Kanwil Banten melakukan pengintaian hingga berhasil menangkap RAS, seorang ASN di PN Rangkasbitung, saat mengambil sabu di sebuah agen pengiriman.

Selanjutnya, Brigjen Pol Hendri Marpaung bersama tim menggeledah PN Rangkasbitung, kemudian menangkap YR dan DA. Dari ruangan YR, tim memperoleh sabu dan alat hisap yang disimpan di laci meja kerjanya.

Selanjutnya dari dalam tas DA, tim memperoleh alat bukti berupa dua alat hisap sabu, dua buah pipet dan dua buah korek gas.

Kemudian paket yang diambil oleh RAS dibuka dan ternyata berisikan sabu. Total narkotika jenis sabu yang diamankan oleh BNN Banten sebanyak 20,634 gram. Tak hanya itu, tim juga mengamankan seorang asisten rumah tangga daru rumah RAS berinisial H.

“Kalau mereka rata-rata (menggunakan sabu) 1 tahun, ada yang lebih dari 1 tahun,” jelasnya.

Berdasarkan pemeriksaan, sabu tersebut berasal dari wilayah Sumatera. BNNP Banten berjanji akan mendalami kasus tersebut.

Kemudian para tersangka, RAS, YN dan DA akan dikenakan Pasal 114 ayat 2 dan atau pasal 112 ayat 2, juncto pasal 132 ayat 1 Undang-undang (UU) RI nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika

“Kemudian Pasal 112 ayat 2 dan atau pasal 127 ayat 1, juncto pasal 132 ayat 1 UU RI nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika,” ujarnya.

(BBS)

15 COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here