BarisanBerita.com,- Pengepungan yang dilakukan Israel terhadap warga di jalur Gaza punya tujuan membuat moral musuh goyah seiring penghentian akses air, lisrik dan makanan. Militer negeri Yahudi itu berharap warga Gaza lemah dan kalah.
Perkembangan terbaru dari kasus Gaza, bantuan diizinkan masuk ke wilayah itu, meskipun Israel menolak bahwa keluarnya izin masuk tersebut terjadi paska bebasnya dua tawanan yang dikuasai Hamas.
Pengepungan oleh Israel sebenarnya bukan “barang baru” dari strategi perang. Penyerang biasanya memotong jalur komunikasi dan makanan untuk warga yang mereka serang. Akibatnya kelaparan, pengambilan rampasan, dan penyakit meningkat dengan tujuan membuat moral musuh goyah dan berhenti melawan.
Strategi pengepungan dalam jangka pendek akan membuat kemampuan perang musuh menjadi lemah dan segera menyerah.
Taktik pengepungan biasanya dilakukan dengan cara sadis. Cara itu akan membuat musuh lapar, haus, kedinginan dan menderita tanpa ada satupun bantuan pengobatan. Ketidakmampuan untuk menjaga kebersihan akibat taktik ini, juga membuat banyak penyakit merajalela.
Pengepungan Jalur Gaza selama 16 tahun makin diperparah dengan pengepungan terbaru paska penyerangan yang dilakukan Hamas ke Israel karena penghentian suplai makanan dan lainnya yang membuat warga makin menderita.
(BBS/wo)