Agenda Besar Tumbangkan Anies

0
690
Ilustrasi

Jakarta, BarisanBerita.com,- Panas politik Jakarta nampaknya makin terasa belakangan ini, khususnya seputar isu akan digelarnya Pilkada serentak pada 2024.

Kalau benar dilaksanakan pada 2024 mendatang, maka termasuk Pilkada DKI Jakarta juga digusur ke tahun tersebut. Akibatnya pasti merugikan posisi Anies jika berencana maju lagi.

Salah satu parpol yang ngotot menyorong Pilkada serentak 2024 adalah PDIP. Kekalahan Banteng Moncong Merah itu nampaknya memicu cara agar bisa mengudeta langkah Anies ke Pilgub mendatang.

Sebagaimana diketahui, Sesuai yang sedang dibahas oleh DPR terkait revisi Undang-Undang tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (RUU Pemilu). Berdasarkan UU yang sekarang berlaku, maka Pilkada bakal dilaksanakan serentak bersamaan dengan Pemilu atau Pilpres 2024.

Ahli Tata Negara Refly Harun mengungkapkan ada tujuan lain dibalik rencana mundurnya jadwal Pilkada pada 2022 dan 2023, yakni menjadikan Anies Baswedan sebagai gelandangan politik, hingga menguntungkan beberapa sosok pada Pilpres 2024 mendatang.

Menurut pandangan Refly Harun, adanya rencana ini tidak lain hanya untuk menggeser sosok Anies Baswedan dari muka publik. Pasalnya, masa jabatan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan bakal rampung pada 2022 nanti, bila di tahun yang sama tidak ada Pilkada, maka Anies menjadi gelandangan politik.

“Ada satu spekulasi yang ingin saya bagikan, ‘kenapa ada isu 2022 tidak diperlukan Pilkada termasuk Pilkada DKI Jakarta?’, sebenarnya salah satu imajinasinya adalah bagaimana memangkas Anies Baswedan,” ujar Refly Harun dalam sebuah video yang diunggah di saluran YouTube miliknya, dikutip Hops pada Selasa, 19 Januari 2021.

Artinya Anies tidak memiliki kekuatan politik sama sekali lantaran dia tidak mempunyai jabatan di pemerintahan maupun partai politik. Tentunya hal tersebut juga bakal menyulitkan Anies kalau dia ingin ikut menyalonkan diri dalam ajang Pemilu pemilihan Presiden 2024 mendatang. Mengingat hingga saat ini elektabilitas Anies terus menanjak naik.

“Karena masa jabatan Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI itu akan berakhir pada tahun 2022. Kalau pada tahun 2022 tidak dilakukan pemilihan lagi, maka Anies Baswedan akan menjadi gelandangan politik. Jadi setelah berakhir, Anies bakal jadi gelandanga politik, tidak punya jabatan, juga tidak punya partai politik,” katanya.

“Dan ini pasti akan menyulitkan seandainya Anies mau diusung untuk Pemilu 2024,” sambungnya.

(BBS)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here