Anies for Presidential 2024: No Money No Way

0
487
Ilustrasi

Politics has become so expensive that it takes a lot of money even to be defeated

—Will Rogers

Jakarta, BarisanBerita.com,- Dianggap kuda hitam dalam Pilkada DKI 2017 lalu, Anies Baswedan berhasil membuktikan bahwa dia bisa jitu mengalahkan lawannya.

Peluang di dunia politik pun makin terbuka lebar paska dirinya menang menjadi Gubernur Jakarta. Anies pun mulai digadang-gadang ke pertempuran yang lebih tinggi—Pilpres 2024.

Anies kini mulai mendekati parpol yang mendukungnya dalam Pilkada Jakarta. Tapi kali ini dengan arah tujuan berbeda, Dia ingin menuju arena tingkat “dewa”, yaitu menduduki kursi Presiden di Pemillu 2024.

“Logistik”

Sejumlah langkah terbaru dilakukan Anies; hadir di Workshop Partai Amanat Nasional (PAN), dan rajin menghilang ketika ditanya soal kinerja dan anggaran DKI Jakarta.

Melihat peluang Anies menuju Piplres 2024, nampaknya banyak hal harus dilakukan Anies, dan yang paling utama adalah “logistik”. Seperti dikatakan juru kampanye Pilpres Amerika di awal abad 19, William McKinley, ‘‘There are two things that are important in politics. The first is money and I can’t remember what the second one is’’.

Di persoalan Logistik ini, Anies nampaknya memang harus mencari sumber pendanaan untuk memuluskan langkahnya ke arena politik tingkat nasional itu. Anies tak bisa lagi berpegangan pada pengalamannya di Pilkada Jakarta lalu, di mana dia tak perlu keluarkan logistis selain duduk manis karena sudah ada Sandiaga Uno yang mencukonginya.

Bermain mata di anggaran DKI nampaknya terlalu riskan bagi Anies. Tengok saja kasus fee Formula E yang terus mengusik Anies karena diduga sangat bermasalah. Peluang untuk bermain di lapangan budget Jakarta memang tidak bisa menjadi pilihan. Maka sekali lagi Anies harus mencari jalan untuk masalah “dapur politik Pilres” tersebut.

Persiapan ke medan laga

Berbeda dengan Joko Widodo alias Jokowi yang jauh hari sudah dipersiapkan untuk maju di Pilpres. Maka Anies nampaknya belum terlihat ke arah itu.

Ketua DPP PAN Saleh Partaonan Daulay saat berbincang-bincang dengan Rakyat Merdeka, beberapa waktu lalu.

Menurutnya, kisah Anies tidak bisa disamakan dengan suksesi Jokowi dari gubernur ke kursi presiden.

“Kisah Jokowi tidak bisa dicopas Anies Baswedan. Sukses Jokowi sudah didesain di Solo. Apakah Anies punya desain dan jaringan tim yang sama? Kalau tidak, lebih berat lagi,” ujar Saleh.

Anggota DPR ini menganalisa, kesuksesan Jokowi sudah didesain oleh PDIP sejak menjadi Wali Kota Solo. Beragam komponen dipersiapkan, mulai dari kendaraan politik hingga basis massa pendukung. Nah, jika melihat perjalanan Anies, menurut Saleh, masih jauhlah.

Baginya, karier Anies mencuat karena keberuntungan di Pilkada DKI 2017 yang kala itu situasi politik mendukung Anies-Sandi ketimbang AhokDjarot. Anies bahkan tanpa kendaraan politik.

“Anies ini masih isu lokal DKI. Kalau Presiden itu harusnya muncul ke publik sebagai isu nasional,” katanya.

Menurut dia, terlalu dini jika menganalogikan Anies saat ini adalah kandidat terkuat di Pilpres 2024. Selain proyeksi Pemilu 2024 masih terlalu jauh, beragam fondasi membangun Anies sebagai tokoh sekaliber capres masih belum tersedia.

Berbeda dengan Prabowo Subianto. Saleh justru menilai Prabowo lebih siap dan rasional jika dihitung sebagai capres kuat di Pilpres 2024.

Dia menganalisa, Prabowo adalah Ketum Partai Gerindra, saat ini menjabat sebagai Menteri Pertahanan. Namun, Saleh berharap Pemilu 2024 akan dimaksimalkan oleh seluruh partai politik di Tanah Air.

Pasalnya, di Pilpres mendatang tidak ada petahana. Artinya, semua tokoh akan dihitung rata. Nah, saat ini sudah bisa dilakukan konsolidasi maupun mempersiapkan kader terbaik.

“Memang tergantung dinamika politik. Mudah-mudahan akan tersaji pilihan-pilihan tidak hanya dua calon saja. Ini tugas partai politik juga,” tutupnya.

Sementara, Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno menilai tidak mudah bagi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk berkompetisi dan memenangi pemilihan presiden atau Pilpres 2024 mendatang.

Adi memaparkan setidaknya ada tiga jalan terjal yang mesti dilalui Anies.

“Saya justru melihatnya berat ya. Ada tiga jalan terjal yang mesti dilalui oleh Anies mulai tahun depan, setelah tidak lagi jadi gubernur,” kata Adi.

 

Diketahui, pada 2022 mendatang, Anies akan meletakkan jabatannya sebagai gubernur DKI Jakarta. Pilkada selanjutnya digelar pada 2024.

Menurut Adi, bukan perkara gampang bagi Anies untuk merawat elektabilitasnya sebab akan menganggur secara politik selama kurang lebih dua tahun.

“Itu bisa saja membuat elektabilitas terjun bebas karena sudah tidak ada lagi panggung politik,” ucap Adi.

Jalan terjal kedua, menurutnya, lantaran status Anies yang bukan kader partai. Anies, kata dia, bakal susah mencari dukungan politik di tengah situasi para ketua umum dan elite parpol tengah berambisi maju untuk mendapatkan coat-tail effect.

Situasi itu, bakal lebih sulit lantaran ia menilai Anies tidak memiliki logistik yang besar.

“Apalagi saat yang bersamaan Anies tidak terlihat punya logistik untuk melakukan mobilisasi dukungan dari partai. Bisa saja partai itu mengalirkan dukungan ke Anies, kalau punya bekal dan logistik yang luar biasa,” kata Adi.

Adi menyatakan, sejauh ini, satu-satunya parpol yang secara terang-benderang meng-endorse Anies hanya PKS.

Sikap politik itu, menurutnya justru aneh lantaran PKS merupakan partai kader dan saat ini memiliki sejumlah nama potensial.

“Belum tentu Anies beri dampak elektoral ke PKS, kok PKS ini sangat bernafsu dengan anies, kecuali Anies di-PKS kan,” katanya.

Lebih lanjut, ia mengatakan, jalan terjal ketiga yang mesti dilalui Anies adalah banyaknya kompetitor yang juga muncul. Ia menyinggung nama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto hingga Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

“Karena saat ini Anies satu-satunya orang yang berada di luar kekuasaan. Kalau mau jujur sebenarnya Sandi, Prabowo, Ganjar itu masuk barisan koalisi pemerintah. Jadi lawan yang dihadapi Anies bukan perkara gampang,” katanya.

(BBS/wo)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here