Gadis Kecil Inggris Dapat Jantung dari Orang Meninggal

0
1027
Freya Heddington, 14 tahun, menjadi salah satu penerima pertama jantung donor dengan metode baru

Dua rumah sakit di Inggris bekerja sama untuk menyediakan jenis baru layanan cangkok jantung untuk anak-anak, yang bisa mengurangi waktu tunggu untuk operasi tersebut.

Dalam program tersebut, jantung yang sudah tidak berdetak ‘dihidupkan kembali’ untuk diberikan kepada penerima.

Freya Heddington, 14 tahun, dari Bristol, adalah salah satu pasien pertama yang mendapatkannya. Dia hanya menunggu dua bulan, alih-alih dua tahun.

Kendati ada pandemi, 2020 merupakan tahun tersibuk dalam satu dekade untuk operasi cangkok jantung pada anak-anak di Inggris.

Pada 2015, Rumah Sakit Royal Papworth di Cambridge menjadi rumah sakit pertama di Eropa yang mengangkat dan mencangkokkan jantung orang dewasa, yang telah dibiarkan berhenti berdetak dengan sendirinya, sesudah dukungan hidup (life support) dicabut.

Dengan menggunakan peralatan khusus, para ahli bedah dapat ‘menghidupkan kembali’ jantung itu dan menjaganya tetap sehat sampai waktu pencangkokan.

Februari lalu, RS Royal Papworth bekerja sama dengan RS Great Ormond Street (GOSH) di London untuk memberikan pelayanan tersebut kepada anak-anak.

Sebelumnya, hampir semua cangkok jantung anak-anak berasal dari pasien yang menderita kematian otak—jantungnya masih berdetak, tapi mereka tidak akan bangkit lagi. Setelah dukungan hidup dicabut, jantung dihentikan detaknya dan diangkat. Prosedur ini disebut donasi setelah kematian otak (donation after brain death, DBD).

Freya, 14 tahun, menjadi salah satu pasien anak yang mendapatkan jantung baru melalui prosedur ini.

Pada Agustus 2019, gadis itu didiagnosis dengan kardiomiopati restriktif, yang dapat menyebabkan keletihan, sakit dada, dan kesulitan bernapas.

Dia diperingatkan bahwa dia mungkin harus menunggu sampai dua tahun untuk mendapat jantung baru, namun melalui program yang dijalankan oleh GOSH dan Royal Papworth berarti dia hanya perlu menunggu delapan pekan.

Freya pulang dari rumah sakit 10 hari setelah dioperasi dan dalam beberapa bulan dapat melakukan kembali hal-hal yang paling disukainya, seperti berkuda.

“Saya sekarang punya lebih banyak stamina. Saya bisa keluar rumah untuk berjalan-jalan dan mendaki gunung dan saya tak perlu beristirahat untuk bernapas,” kata gadis itu.

“Saya bersyukur mendapatkan hadiah yang luar biasa ini, tetapi sedih mengetahui bahwa ada orang lain yang meninggal dunia.”

Ayah Freya, Jason, mengatakan keluarganya tak akan pernah melupakan orang-orang – dan mesin – yang menyelamatkan nyawa putrinya.

“Freya perlu minum obat setiap hari dan ada kunjungan rutin ke rumah sakit. Itu selalu ada di pikiran kami,” ujarnya. “Tetapi kami sekarang tahu dia punya jantung yang sehat dan masa depannya cerah.”

Selama bertahun-tahun, donasi jantung yang sudah tidak berdetak dianggap tidak layak untuk pencangkokan karena kerusakan yang diakibatkan oleh kekurangan oksigen saat jantung berhenti.

Namun, mesin yang disebut organ care system (OCS), dibuat khusus untuk menjaga jantung tetap berdetak di luar tubuh.

Jantung dapat dipindahkan ke mesin tersebut segera setelah dukungan hidup dicabut, kemudian jantung dibiarkan berhenti berdetak dengan sendirinya, dan kematian telah dipastikan.

Darah, nutrisi, dan oksigen dipompa ke organ tersebut hingga 12 jam, memberi waktu untuk pengecekan tanda-tanda vital dan bahkan membawanya ke rumah sakit lain untuk dicangkokkan.

Izin dari keluarga donor selalu wajib didapatkan sebelum operasi dilakukan.

(BBC)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here