Iran dan Taktik Proxy War yang Menggetarkan Amerika

0
110
Presiden AS Joe Biden menyaksikan peti jenazah tentara yang tewas akibat serangan drone

BarisanBerita.com,- Tiga tentara Amerika tewas oleh serangan drone bunuh diri yang disebut dilakukan kelompok perlawanan di perbatasan Yordania dan Suriah. Namun, intelijen Amerika menyebut kelompok tersebut merupakan “cabang” Iran di wilayah panas tersebut.

Proxy war atau perang dengan menggunakan “tangan” lain, dilakukan Iran dalam upaya melebarkan pengaruhnya di Timur Tengah.

Grup bersenjata Hamas, Hisbullah dan Gerakan Jihad Palestina, berdasarkan informasi merupakan binaan dan juga kebijakan politik luar negeri Iran.

Emile Hokayem dari the International Institute of Strategic Studies mengatakan, ada banyak perdebatan tentang peran Iran dalam perang proxy ini. Namun dari penelitian yang mereka lakukan, negara Persia itu ikut melatih, memberi sokongan dan arahan kepada organisasi proxy war-nya. Pihak Barat kesulitan untuk mengetahui pola kerja ini karena mereka (Iran) menerapkan konsep komando yang berbeda dari umumnya, yaitu ikatan persaudaraan. Iran menjadi senior yang dipercaya para juniornya. Dan Iran juga tak memaksakan kehendak mereka pada Hamas dan Hisbullah dalam memperjuangkan kepentingan.

Sebenarnya paham ideologi Hamas dan Iran sangat berbeda. Hamas berpaham Sunni, sedangkan Iran Syiah. Namun hal ini tak menjadi kendala karena pendekatan yang dilakukan Iran semata memperluas pengaruhnya di Timur Tengah.

Namun tentang keterlibatan Iran, akhirnya diakui oleh Hamas. Peristiwanya terjadi saat konflik gaza pada 2012. Pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh mengatakan, roket-roket Fajr-5 yang disumbang Iran mampu menembus pertahanan Israel.  Hamas juga mengakui jenderal dari Tentara Pengawal Revolusi Iran ikut membantu dan memberi arahan. Bahkan, Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu menuduh Iran membantu 90 persen keuangan Hamas.

Sementara Amerika terus memperdalam  keterlibatan Iran dalam serangan 7 Oktober oleh Hamas. Laporan yang dipaparkan harian Wall Street Journal mengklaim bahwa sebelum serangan mematikan itu, ada pertemuan antara pemimpin Hamas dan Hisbullah di Libanon, yang juga ikut dihadiri Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian.

(BBS/Diazz, Bobby)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here