The King Maker is (still) Jokowi

0
219
Presiden Joko Widodo

BarisanBerita.com,- Popularitas Jokowi masih tinggi, dan itu termasuk kepuasan masyarakat pada kinerjanya. Parpol pun seolah menunggu titah “Sang Raja” agar bisa kecipratan peruntungan.

Peneliti Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bisa menjadi king maker atau sosok penentu pemenang Pilpres 2024.
Hal tersebut Burhanuddin sampaikan dengan melihat tingkat kepuasan masyarakat terhadap Jokowi mencapai 81,2 persen dalam survei terbaru lembaganya pada 15-21 Juli 2023.

“King maker itu baru bisa dimainkan oleh Presiden Jokowi konteksnya dalam 2024. Sekarang untuk 2024, makanya semua capres minimal Prabowo dan Ganjar rebutan pengaruh Jokowi,” kata Burhanuddin di Jakarta, Jumat (18/8).

Burhanuddin menyebut bakal calon presiden Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, termasuk Anies Baswedan tentu ingin merebut pengaruh Jokowi.

“Buat saya melihat tren positif approval rating Jokowi. Sepertinya sudah jelas siapa yang menang 2024, yang menang itu bukan Prabowo, bukan Ganjar, bukan Anies, yang menang Jokowi. Karena semuanya pengen dapet berkahnya Jokowi,” ujarnya.

“Ini gunanya approval rating, di saat presiden tidak bisa maju lagi, maka presiden yang populer akan didekati oleh semua calon,” tambahnya.

Burhanuddin membandingkan tingkat kepuasan masyarakat terhadap Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada akhir masa jabatannya. Ia menyebut approval rating SBY jelang Pilpres 2014 menurun.

“Karena penurunan approval rating SBY jelang 2014. Beliau tidak bisa menjadi King Maker kan. Makanya presiden yang menang relatif bukan berasal dari kubunya yakni Jokowi,” tuturnya.

Menurutnya, potensi Jokowi sebagai King Maker di pilpres nanti bukan hal mutlak. Menurutnya, approval rating Jokowi bisa saja menurun dan masyarakat tak akan ikut pilihan Jokowi.

“Kalau misalkan approval rating Jokowi turun jelang 2024, ya semua orang akan menjauh dari Jokowi,” ucapnya.

Sementara, temuan survei Y-Publica menunjukkan sebanyak 81,6 persen publik yang menyatakan puas dipimpin oleh Jokowi.

Dari yang merasa puas tersebut, di antaranya sebanyak 9,3 persen menyatakan sangat puas. Sementara itu yang merasa tidak puas hanya 17,3 persen, di antaranya 1,1 persen saja yang sangat tidak puas, dan sisanya 1,1 persen menyatakan tidak tahu/tidak jawab.

Jika dilihat sejak awal 2020, tingkat kepuasan saat ini merupakan yang tertinggi, dan kali ketiga menembus 80 persen. Menjelang gelombang kedua Covid-19 kepuasan sempat mencapai 80,2 persen, lalu anjlok. Tetapi pemulihan terus berlangsung, hingga kembali 80,3 persen pada Juni lalu.

Catatan kepuasan yang cenderung naik terus hingga menembus batas psikologis tersebut menjadi bukti kepercayaan publik yang sangat tinggi terhadap program-program pemerintahan Jokowi. Hal ini sekaligus menjadi persoalan ketika masa jabatan Jokowi akan berakhir usai pemilu mendatang.

“Rekor tingkat kepuasan publik yang mencapai 81,6 persen mendasari munculnya faktor Jokowi sebagai penentu dalam konstelasi pemilu, khususnya Pilpres 2024,” kata Direktur Eksekutif Y-Publica Rudi Hartono dalam press release di Jakarta, pada Selasa (22/8).

(BBS, CNN/wo)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here