Mengenal Kopaska Pasukan Elit AL

0
4236
Pasukan Kopaska, sejajar dengan Navy Seal Amerika

BarisanBerita.com,- Pencarian korban dalam kasus jatuhnya pesawat di Indonesia, seperti tragedi pesawat Sriwijaya Air, sering kali melibatkan satu tim pasukan elit Angkatan Laut “Kopaska” Komando Pasukan Katak.

Kemampuan khusus pasukan elit ini dikenal hingga manca negara, bahkan disebut sejajar dengan Navy Seal, pasukan elit Amerika.

Bagaimana sejarah dan prestasi pasukan elit ini, simak.

Pada 31 Maret 2020 lalu Komando Pasukan Katak atau Kopaska yang merupakan salah satu pasukan elite TNI AL memperingati hari jadinya yang ke 58.

Pasukan elite yang disebut memiliki kemampuan setara dengan pasukan khusus Amerika Serikat Navy Seals ini dibentuk pada 31 Maret 1962 oleh Presiden Soekarno untuk mendukung kampanye militer Operasi Trikora di Irian Barat. Operasi Trikora adalah konflik 2 tahun yang dilancarkan Indonesia untuk menggabungkan wilayah Irian Barat.

Saat ini Kopaska terbagi menjadi 2 Komando, Satuan Pasukan Katak Armatim di Surabaya dan Satuan Pasukan Katak Armabar di Pondok Dayung, Jakarta Utara.

Kemampuan Kopaska sangat ditakuti

Anggota Kopaska adalah prajurit-prajurit terpilih. Tugas utama mereka menyerbu kapal dan pangkalan musuh, menghancurkan instalasi bawah air, penyiapan perebutan pantai dan operasi pendaratan kekuatan amfibi.

Mereka mampu menyelam hingga ke kedalaman 300 meter.

Keinginan Soekarno

Semboyan Kopaska adalah “Tan Hana Wighna Tan Sirna” yang memiliki arti “Tak ada rintangan yang tak dapat diatasi”. Pasukan Khusus TNI Angkatan Laut (AL) Indonesia ini sudah sangat dikenal hingga ke kancah Internasional, termasuk pasukan elite dengan penampilan paling seram.

Mengutip dari buku Kopaska, Spesialis Pertempuran Laut Khusus yang diterbitkan dalam rangka 50 tahun Kopaska, awal terbentuknya Komando Pasukan Katak yakni saat Angkatan Laut Republik Indonesia atau sekarang bernama TNI AL memperingati hari Armada di dermaga Ujung Surabaya.

Presiden Soekarno yang menjadi inspektur upacara terkejut dengan aksi yang ditampilkan oleh dua orang prajurit TNI AL yakni Letnan Laut Joko Suyatno dan Sersan Emil Joseph.

Kedua prajurit yang telah mendapat pelatihan di Underwater Demolition Team di Amerika Serikat tersebut melakukan aksi peledakan bawah laut yang membuat ledakan dahsyat hingga markas TNI AL tersebut bergetar. Meski ledakan dirancang hanya untuk unjuk kemampuan namun saking dahsyatnya hingga memuncratkan lumpur dan air laut beberapa meter.

Setelah ledakan, muncul Joko dan Emil dari kolong dermaga. Bung Karno yang masih terheran-heran langsung menghampiri dua prajurit tersebut, meski mengenakan baju putih-putih kebesarannya Bung Karno tak ragu menyalami dua prajurit yang telah membuatnya kagum tersebut.

Aksi itu yang membuat Soekarno mantap memerintahkan ALRI membentuk Komando Pasukan Katak. Dua tahun kemudian, 31 Maret 1962, pasukan elite ini dibentuk.

Syarat menjadi anggota Kopaska

Calon Kopaska atau siswa Pendidikan Komando Pasukan Katak (Dikkopaska) harus melalui berbagai tahapan pendidikan, seperti tes ketahanan air, psikotest khusus, tes kesehatan khusus bawah air, dan berbagai tes jasmani lainnya.

Proses pendidikan Kopaska dilakukan selama 10 bulan. Adapun syarat-syarat perekrutannya adalah:

Anggota TNI AL
Berdinas minimum 2 tahun di KRI/Kapal Perang RI/lanal/lantamal/Mabesal/kolinlamil/armada RI.
Lulus Kesamaptaan/kemampuan jasmani
Lulus Tes Ketahanan Air
Lulus Psikotes khusus
Lulus Kesehatan khusus bawah air
Secara sadar mengikuti tes dan pendidikan tanpa paksaan siapapun

Kemampuan mengerikan anggota Komando Pasukan Katak

Tak hanya kemampuan fisik, Kopaska juga harus memiliki kemampuan berpikir di atas rata-rata. Misi sabotase, kamikaze (bunuh diri), pembebasan sandera, dan masih banyak lagi, harus mampu dilakukan oleh tim elit ini.  Mereka dilatih untuk mengoperasikan senjata dan bela diri dengan tangan kosong.

Jika sedang tidak ada operasi atau misi khusus, Kopaska juga akan ditugaskan untuk guarding VIP seperti presiden, wakil presiden, atau orang-orang penting lainnya. Hal ini sudah dilakukan Kopaska sejak zaman Bung Karno.

Prestasi hebat

Kopaska merupakan satu diantara pasukan elite yang telah berpengalaman di medan pertempuran demi tegaknya NKRI. Misi pertama yang mereka lakukan setelah terbentuk yakni operasi Trikora di Irian Barat, kala itu dengan persenjataan yang minim bahkan hanya berbekal kondom aksi Kopaska merepotkan angkatan perang Belanda yang tak juga hengkang dari Irian Barat.

Selain Operasi Trikora, Kopaska juga ikut di dalam pembebasan sandera awak kapal MV Sinar Kudus yang disandera oleh perompka Somalia. Dalam catatan sejarah Kopaska juga merupakan satuan yang mengangkat jenazah para perwira TNI AD di lubang buaya yang menjadi korban kekejaman G30 S PKI.

Tak hanya pertempuran Kopaska juga sering dilibatkan dalam operasi kemanusiaan pencarian korban pesawat jatuh Lion Air dan juga AirAsia, prajurit Kopaska bahkan mampu menyelam hinggar ratusan meter di bawah permukaan laut, aksi Kopaska bahkan membuat dunia internasional berdecak kagum.

(Idn)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here