Sadar Sampah Jakarta Lebih Bersih

1
1862
Jakarta Bebas Sampah 2020

Jakarta, BarisanBerita.com –Sampah adalah salah satu permasalahan DKI Jakarta. Karena itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta megajak dan melibatkan RT/ RW di Jakarta hingga perkantoran dalam gerakan kurangi sampah, pilah dan olah sampah.
Pemprov DKI Jakarta menyebut, bank sampah dan budidaya maggot terbukti mampu mengurangi volume sampah.

Asep Kuswanto Kepala Dinas Lingkungan Hidup Pemprov DKI Jakarta, saat dihubungi melalui telepon, Kamis, (18/11/21) mengatakan, Pemprov sendiri tidak sekadar mengajak masyarakat terlibat dalam gerakan Jakarta Sadar Sampah, sebab Gubernur Anies Baswedan pada akhir tahun nanti akan memberikan penghargaan terhadap kelompok masyarakat maupun di tingkat RW yang dinilai peduli terhadap lingkungan dan sukses mengelola sampah.

Asep menegaskan, “Ada kategori Bidang Pengelolaan Sampah (BPS) RW terbaik. Hingga saat ini, masih dalam proses verifikasi lapangan. Ini menjadi wujud apresiasi keterlibatan warga karena dapat membuat Jakarta bersih dan sehat.”

Program Jakarta Sadar Sampah telah dicanangkan Pemprov DKI sejak Juni silam. Gerakan ini menjadi wadah kolaborasi mewujudkan Jakarta yang lebih bersih dan hijau lewat kesadaran warga jakarta memanfaatkan sampah lebih baik.

Asep menjelaskan “Jakarta Sadar Sampah merangkul semua pihak untuk bekerja sama dan turut terlibat melalui tiga aksi nyata: mengurangi, memilah dan mengola sampah.”

Pemprov DKI mengajak seluruh RW di Ibu Kota dapat terlibat aktif dalam program yakan berlangsung selama tiga tahun ke depan. Saat ini, uji coba pemilahan dan pengangkutan sampah terjadwal sudah dilaksanakan di 147 RW Percontohan. Untuk pemilahan sampah di apartemen gateway masih dalam proses sosialisasi.

Untuk pemilahan sampah di perkantoran sudah melibatkan 22 kantor. Pemilahan dilakukan berdasarkan wadah yang disiapkan dan setiap perkantoran memiliki sistem Pengelolaan Kawasan Mandiri. Pelaksanaannya akan diawasi oleh Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta.

“Bank sampah dan budidaya maggot (larva lalat Black Soldier Fly) yang selama ini juga digencarkan oleh Pemprov DKI Jakarta, terbukti mampu mengurangi volume sampah Ibu Kota”, kata, Asep.

“Jumlah bank sampah di Jakarta saat ini ada sebanyak 3.015 unit. Untuk jumlah sampah yang terkelola di bank sampah, rata-rata selama tujuh bulan di tahun 2021, mencapai 654.430,76 kg per bulan,” ujarnya.

Dan budidaya maggot dilakukan sebagai solusi mengurangi sampah organik. Satu kilogram maggot dapat menghabiskan 2-5 kilogram sampah organik per hari. Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI telah membangun 226 unit Biokonversi Maggot dengan kemampuan mereduksi sampah organik mencapai 69.532,91 kg per bulan.

“Target tahun ini, kami akan membangun 66 rumah maggot lagi di seluruh DKI Jakarta, termasuk Kepulauan Seribu,” kata Asep.

Hewan Maggot yang sudah menjadi prepupa atau bangkai juga dapat digunakan sebagai pakan ternak karena kaya protein. Kepompongnya pun dapat digunakan sebagai pupuk, sehingga tidak menimbulkan sampah baru. Ada pula nilai ekonomisnya seperti 100 gram maggot kering bisa dijual dengan harga 15.000 – 30.000 rupiah.

Budidaya maggot yang melibatkan masyarakat juga menggandeng stakeholder terkait. OJK membantu pendanaan, sedangkan pelaksanaannya melibatkan pegiat maggot sebagai UMKM yang menjadi binaan Jakpreneur.

Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta selalu mengajak masyarakat di tingkat RT dan RW dapat mempraktikkan metode pengelolaan sampah ini di lingkungan rumah.

Penulis : Affu

Editor   : Bowo

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here