33 tahun jelas bukanlah waktu yang sebentar bagi Jenderal TNI (Purn.) Abdullah Mahmud Hendropriyono, berkiprah bersama Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD). Tak hanya kenyang pengalaman tempur, pria 75 tahun ini juga dikenal sebagai sosok “Raja Intelijen” Indonesia.
VIVA Militer mengamati video perbincangan yang diunggah akun Youtube resmi jurnalis senior, Karni Ilyas. Dalam perbincangan itu, Hendropriyono berbicara soal bagaimana seorang prajurit TNI, Polri, dan Aparatur Sipil Negara (ASN), wajib menjunjung tinggi institusinya.
Apa yang diucapkan oleh Hendropriyono ini tak lepas dari permasalahan radikalisme yang marak akhir-akhir ini. Seperti yang diketahui, pada 10 November 2020 lalu, ada seorang prajurit TNI Angkatan Darat yang diketahui bernama Kopral Dua (Kopda) Asyari Tri Yudha, mengelu-elukan nama Habib Muhammad Rizieq Shihab.
Anggota Batalyon Zeni Konstruksi (Yonzikon) 11/Durdhaga Wighra (DW) membuat geger saat meneriakkan dukungan saat Habib Muhammad Rizieq Shihab pulang ke Indonesia. Alhasil, Asyari pun dijatuhi sanksi Hukuman Disiplin Militer karena dianggap melakukan pelanggaran Disiplin Militer.
Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) itu dengan tegas memastikan bahwa anggota TNI, Polri dan Aparatur Sipil Negara, seharusnya menjunjung tinggi institusinya sendiri, dan bukan orang lain.
“Mestinya, prajurit tentara, polisi, pegawai negeri sipil, (berteriak) ‘hidup’ (untuk) atasannya sendiri, bukan orang lain. Kalau orang lain, emang lu kerja di mana?” ucap Hendro Priyono.
Lebih dari itu, jebolan Akademi Militer (Akmil) 1967 ini juga menegaskan, bahwa bagi TNI, Polri dan Aparatur Sipil Negara, tidak berlaku prinsip demokrasi. Terutama bagi prajurit TNI, Hendropriyono mengatakan bahwa prinsip demokrasi bisa membuat bahaya bagi institusi. Hal itu dijelaskan Hendropriyono langsung kepada Karni.
“Kalau tentara, polisi, pegawai negeri sipil, tidak ada demokrasi. Demokrasi itu yang ada di politik, di masyarakat sipil. Tapi kalau aparat pemerintah, enggak boleh. Apalagi tentara, kalau tentara demokrasi perang pasti kalah,” ujar Hendropriyono.
“Bagaimana kalau Pak Karni komandan saya suruh saya, ‘kamu tabrak itu benteng’. ‘Wah kenapa harus saya pak? Kenapa enggak yang lain?’ Gimana bisa demokrasi, enggak bisa, enggak boleh tentara ada demokrasi,” katanya.
(VivaMiliter)
buy besifloxacin online cheap – besivance drug buy sildamax online
order generic gabapentin 600mg – buy ibuprofen no prescription order sulfasalazine 500 mg generic
benemid 500 mg tablet – purchase monograph online tegretol 200mg generic
diclofenac 100mg oral – buy generic aspirin online buy aspirin 75 mg sale
buy rumalaya online – shallaki oral buy amitriptyline 50mg
order mestinon – buy cheap generic pyridostigmine buy azathioprine 25mg online cheap
buy cheap voveran – voveran pill purchase nimotop sale
buy generic baclofen 10mg – purchase feldene for sale buy generic piroxicam 20 mg
oral meloxicam 15mg – purchase toradol pill buy toradol 10mg for sale
cheap cyproheptadine – cyproheptadine 4 mg usa brand tizanidine 2mg
trihexyphenidyl pill – diclofenac gel online order voltaren gel where to purchase
isotretinoin online – order dapsone 100 mg pill order deltasone pills
buy prednisone 10mg online – omnacortil 5mg pill order permethrin sale
order generic permethrin – buy cheap benzac buy generic tretinoin over the counter
betamethasone for sale online – buy differin for sale benoquin uk