Ganjar Dituduh Politisasi Agama

0
235
Ganjar Pranowo (Foto: CNBC)

BarisanBerita.com,- Saling serang mulai dimainkan antar parpol pendukung Bacapres 2024. Kali ini propaganda berisi agama pun dianggap menjadi senjata untuk mendulang suara, seperti dituduhkan ke Ganjar Pranowo dari PDIP.

Sekjen PDIP, Hasto Kristoyanto, mengungkit penggunaan politik identitas pada masa Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta tahun 2017. Hal itu dia utarakan ketika merespons bakal calon presiden (capres) Ganjar Pranowo tampil dalam iklan azan Maghrib di televisi swasta.

Menurut Hasto, penggunaan politik identitas dalam Pilgub DKI 2017 itu sama sekali tidak sehat. Dia menilai politik identitas justru menggambar cara berpolitik yang miskin prestasi.

“Kita tahu di DKI pada saat Pilgub itu digunakan politik identitas yang sangat tidak sehat dan hasilnya kan kita tahu,” ungkap Hasto di Jakarta Pusat, Sabtu (9/9/2023).

“Kalau politik identitas itu kan politik yang tidak mencerdaskan kehidupan bangsa, politik yang miskin prestasi,” lanjutnya.

Kemudian, Hasto membahas mengenai program-program dari mantan Gubernur DKI yang dicalonkan oleh PDIP mayoritas tidak dilanjutkan oleh Gubernur DKI Jakarta yang sedang menjabat kala itu.

“Apa yang jadi program Pak Jokowi, program Pak Ahok, program Pak Djarot Saiful Hidayat contohnya untuk membersihkan kampung-kampung dengan pasukan oranye, dengan pasukan hijau, itu kan tidak dilakukan,” ucap Hasto.

Adapun pasangan Gubernur DKI dan Wakil Gubernur yang menjabat pada saat itu adalah Anies Baswedan dan -Sandiaga Uno. Anies-Sandiaga mengalahkan pasangan dari PDIP Ahok- Djarot.

Lebih lanjut, Hasto mengatakan tidak ada salahnya Ganjar muncul dalam tayangan azan Maghrib itu.

“Sehingga PDIP sangat tidak setuju (politik identitas). Tetapi kalau untuk mengajak masyarakat dengan senyum, untuk berdoa bersama untuk menjalankan lima waktu itu kan merupakan hal yang positif,” jelas Hasto.

Sebelumnya, Hasto membela yang belakangan ramai diperbincangkan karena tampil dalam sebuah iklan azan Maghrib di sebuah tayangan televisi swasta.

Menurut Hasto, keberadaan Ganjar dalam iklam tersebut sama sekali tidak menandakan politik identitas.

“Bukan (politik identitas),” ucap Hasto kepada wartawan di Jakarta Pusat, Sabtu (9/9/2023).

Hasto mengatakan Ganjar merupakan seorang pribadi yang religius. Dia menegaskan Ganjar tidak mungkin membawa-bawa politik identitas.

“Pak Ganjar Pranowo ini kan sosok yang religius, religiusitasnya tidak dibuat-buat. Sejak dulu, sejak jaman mahasiswa, Pak Ganjar Pranowo ini sosoknya seperti itu,” tuturnya.

Selain itu, Hasto menerangkan Ganjar sejak dulu dikenal sebagai figur yang santun dan merakyat. Menurutnya, itu sifat asli mantan Gubernur Jawa Tengah tersebut.

Adapun Ganjar Pranowo terlihat dalam video azan Maghrib di salah satu stasiun televisi Indonesia membuat polemik baru.

Tayangan itu pun kemudian menjadi perbincangan warganet di media sosial (medsos).

Rupanya, tayangan azan dengan menampilkan bacapres Ganjar Pranowo yang diusung PDIP, PPP, Hanura dan Perindo itu sudah ada sejak 5 September 2023 dan tayang di dua stasiun televisi swasta.

(CNN, Bobby)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here