Marine Sniper

0
688

Lembah maut

Ketika Carlos melapor ke markas di Carolina Utara, ada masalah yang belum teratasi. Pimpinan di sana kesulitan mendatangkan marinir bagian infantri, kalaupun ada harus memanggil mereka yang jaraknya empat puluh mil lebih.

Daripada harus menunggu, sang komandan bertanya pada Carlos apakah dirinya mau menjadi marinir infantri. Tak butuh waktu lama, Carlon pun mengangguk. “Aku punya pengalaman dan melatih menembak,” katanya.

Tak lama kemudian dalam perjalanan tugasnya, Carlos Hatchcok menjadi legenda. Pada sebuah artikel surat kabar, dalam karir awalnya Carlos disebut sebagai seorang sniper yang jago menembak, dan memberi mimpi buruk bagi musuh. Carlos dikenal sebagai “Orang yang membuat viet cong menderita”. Dia menembak banyak orang penting di ketentaraan komunis Vietnam Utara. Carlos  adalah expert marksmen (penembak jitu), membunuh 65 orang musuh dan pernah menghabisi musuh dari jarak 1,125 yard.

Carlos Hatchcock

Tentang bakat menembaknya, itu bermula saat Carlos kecil dihadiahi senapan mauser oleh ayahnya. Senapan itu membuatnya senang berburu hewan liar. Keahliannya menembak pun terus terasah.

Di ulang tahunnya yang kedua belas, ibu bersama neneknya membelikan senapan Remington 12. Keduanya ingin agar Carlos menjadi pria yang bisa bertanggung jawab.

Ditemani Kopral Burke, Sersan Carlos memandang ke bawah bukit. Burke selama ini bertugas seperti Carlos, seorang sniper.

Keduanya dipilih oleh Kapten Jim Land, yang menginisiasi pembentukan pasukan khusus sniper di tubuh marinir Amerika. Keduanya bagian dari lima belas prajurit sniper yang direkrut Land.

Menurut Land, seorang sniper yang baik adalah mereka yang punya keahlian khusus tentang alam liar, dan punya mental yang stabil, serta kesabaran yang sangat-sangat luar biasa. Apa yang diinginkan Land sejauh ini sudah tercapai, pasukan snipernya tak pernah mengecewakan.

Carlos dan Burke kini menuju Lembah Gajah. Lokasi yang sering dijadikan area viet cong melakukan serangan. Mereka berdua ditugaskan menghabisi tentara yang akan melewati lembah itu.

Di bawah bukit terlihat barisan tentara viet cong dipimpin komandannya berjalan pelan-pelan di sawah di antara batang padi. Carlos dengan teropongnya memperhatikan kehadiran mereka. Jarak barisan tentara itu lebih dari 1,000 yard, namun masih masuk ke dalam jangkauan tembak Carlos dan Burke.

Tentara itu rata-rata masih berusia belia,  yang ikut perang dalam pemerintahan komunis. Minim pengalaman, para prajurit ini mengikuti langkah komandannya yang berjalan di depan.

Carlos selalu merasa deg-degan setiap kali akan menghajar targetnya. “Memburu hewan liar berbeda dengan memburu manusia.”

Kali ini sasarannya si komandan. Dia minta Burke menjaga posisi. Jarak target lebih dari 1,000 yard. Satu peluru meluncur dari senapan Carlos, si komandan terjatuh tepat di dekat kaki anak buahnya. Burke juga melepas pelurunya, satu per satu anak buah si komandan tersungkur. Sisa pasukan viet cong yang masih terkejut itu berusaha sembunyi dari sergapan peluru Carlos dan Burke. Tapi semua sia-sia, mereka hanya menunggu ajal. Semua target habis oleh dua sniper tersebut. Lembah itu menjadi arena maut buat viet cong.

Kehebatan dua sniper itu menjadi pembicaraan di antara para marinir Amerika.
Tulis

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here