Tantangan Ka. Sudin Lingkungan Hidup Jaksel M Amin, Paska Penutupan TPS Gunung Balong Diduga Pungli Merajalela

0
360
Bongkar muat sampah di Jl. Pangeran Antasari, Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan

BarisanBerita.com,- Paska penutupan tempat pembuangan sampah (TPS) di Jalan Gunung Balong, membuat kelurahan di Kecamatan Cilandak Jakarta Selatan kesulitan membuang sampah. Akhirnya mereka membuang sampah seperti yang diarahkan Sudin LH Kecamatan Cilandak ke dua lokasi yaitu di Jalan Pangeran Antasari dan Jalan Andara.

Namun berdasarkan informasi dari sumber berinisial Kj, pembuangan sampah tidak gratis dan diduga dipungut biaya atau pungutan liar. “Setiap gerobak dan truk sampah swasta dipungut uang antara Rp 250.000 sampai Rp 350.000,” katanya, Selasa, (24/5/2022).

Kondisi ini jelas memberatkan para pengangkut gerobak sampah dan truk sampah dengan pungli yang sangat besar itu.

Praktik pungli, kata Kj, diduga sudah berlangsung lama dan sengaja dibiarkan oleh oknum pejabat LH di Sudin maupun di wilayah. “Nanti saya akan berikan data-data di mana saja praktik pungli ini dilakukan,” ujarnya.

Seperti diberitakan BarisanBerita.com sebelumnya tentang tak adanya TPS menyebabkan bongkar muat sampah dilakukan di Jalan Protokol di Andara dan Pangeran Antasari, Jakarta Selatan.

Praktik bongkar muat sampah tersebut mengakibatkan bau busuk yang sangat menyengat dan mengganggu kenyamanan Warga sekitar, serta mengganggu pengendara yang lalu lalang di kawasan tersebut.

Praktik bongkar muat sampah di beberapa jalan protokol dikawasan Kec. Cilandak tersebut merupakan akibat dari tidak adanya Lahan Penampungan Sementara Sampah (LPS), dan yang sangat mengherankan sejumlah Lurah dan oknum pejabat di Kec. Cilandak terkesan tutup telinga, tutup hidung dan tutup mata, sehingga terkesan tidak peduli dengan adanya rumah pejabat DKI 1, atau rumah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang berdomisili di kawasan Kelurahan Cilandak Barat.

Yang lebih mengherankannya lagi, bahwa praktik bongkar muat sampah yang bau menyengat di tepi jalan protokol sudah terjadi beberapa bulan, namun Walikota Jakarta Selatan, Munjirin terkesan tak peduli, sehingga akibat dugaan para pejabat di Jakarta Selatan yang dekat dengan praktik bongkar muat sampah bertindak masa bodo tersebut merupakan cermin dari karakter pejabat kaleng-kaleng dan diharapkn Gubernur Anies Baswedan mengevaluasi pejabat tersebut.

Hal itu dikatakan sumber yang berinisial An kepada sejumlah Wartawan di bilangan kawasan Cilandak Jaksel, Selasa (24/5/2022).

An menambahkan, bahwa praktik bongkar muat sampah di tepi jalan protokol di kawasan Kec. Cilandak tersebut merupakan krisis moral para oknum pejabat di lingkungan institusi Kec. Cilandak dan jajarannya, dan hal tersebut merupakan contoh yang tidak perlu ditiru oleh para pejabat di DKI yang memiliki kinerja yang baik, “Padahal Mereka bekerja tidak terlalu berat tapi TKD-nya wah banget,” kata An geram.

Yang jelas, kata An, bahwa Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tidak tahu bahwa di lingkungan rumah tinggalnya terdapat adanya Bongkar muat sampah di tepi jalan protokol yang sangat mencoreng kewibawaannya tersebut, lalu tugas Walikota Munjirin, pejabat di Kec. Cilandak dan sejumlah lurah yang berdekatan dengan lokasi tersebut, tugasnya apa? “Sampai tidak tahu bahwa di Kec. Cilandak tidak ada LPS-nya” An terheran-heran.

Sedangkan seorang Warga yang berdomisili di kawasan Jl. Pangeran Antasari, Kec. Cilandak yang enggan ditulis namanya mengatakan, bahwa bila pukul 22.00 ke atas tercium bau busuk sangat menyengat yang dikeluarkan dari sampah, “Pak Anies memang tidak tahu ya ada kegiatan bongkar muat sampah di pinggir jalan Antasari, masa sih enggak tahu…apa mungkin malas ngurusin yang bau-bau gitu ya….” sindir Warga yang tinggal di kawasan Jl. Pangeran Antasari.

Lain lagi menurut Warga yang berinisial Rach yang rumahnya di kawasan Jl. Andara dekat dengan Jl. Tri Dharma Raya membeberkan kepada sejumlah Wartawan, bahwa bongkar muat sampah di Jl. Andara diprotes Warga, namun protsnya tidak diiraukan oleh pengelola/penanggung jawab bongkar muat sampah. “Dulu pernah ada aparat yang marah dan protes agar jangan ada bongkar muat sampah di Jl. Andara karena mengganggu kenyamanan Warga dan lalulintas,” katanya.

Berkaitan dengan adanya praktik bongkar muat sampah di tepi Jalan protokol, Wartawan BarisanBerita.com menghubungi Walikota Administrasi Jakarta Selatan Munjirin di Kantornya, Selasa(240/5/2022), namun yang bersangkutan tidak berada di tempat.

(wo)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here